Rabu, 14 Januari 2015 Reporter: Folmer Editor: Dunih 4126
(Foto: Yopie Oscar)
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama meminta operasional Angkutan Perbatasan Terintegrasi Busway (APTB) di ibu kota dibatasi. Pasalnya, di lapangan angkutan tersebut kerap kali melakukan pelanggaran lalu lintas dengan menaikkan penumpang di tengah jalan.
"Kita mau tawarin. Anda kalau mau masuk ke jalur semua! Anda harus pakai rupiah per kilometer. Jadi yang bayarnya itu, lebih aman kamu kan?" kata Basuki di Balaikota, Rabu (14/1).
Ia mengungkapkan, opsi operasional dibatasi karena adanya temuan di lapangan, bahwa armada APTB kerapkali mengetem dan seenaknya mengambil penumpang di tengah jalan sehingga menimbulkan kemacetan.
"Makanya kita atasi dengan cara yang lebih baik. Kalau kamu mau dapat uang ya rupiah per kilometer, kalau kamu lalai, kita usir," tegasnya.
Basuki juga mempertanyakan ide adanya APTB. Sebab, keberadaan bus penghubung ini tidak perlu ada. Sehingga muncul dugaan ada permainan yang dilakukan pejabat Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta.
"Ada permainan oknum dalam Dishub supaya Transjakarta beli bus sendiri. Akhirnya ada korupsi. Tapi kami enggak tahu," ungkapnya.
Sebagai solusi, lanjut Basuki, pihaknya akan meminta operator APTB berada di bawah PT Transjakarta.
"Beberapa mau kok. Enggak masalah sebenarnya, semua bus boleh masuk jalur busway," tandasnya.