Selasa, 06 Januari 2015 Reporter: Folmer Editor: Agustian Anas 5114
(Foto: doc)
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), ingin menghapus trayek Angkutan Perbatasan Terintegrasi Bus Transjakarta (APTB) dan menggabungkannya dengan bus Transjakarta. Pasalnya, orang nomor satu di Pemprov DKI Jakarta itu menilai kebijakan pengoperasian APTB ini salah dan sekadar menghabiskan anggaran.
”Jujur saja, bagi saya APTB itu salah. Itu adalah kebijakan yang sangat salah. Kami sudah ingin menghapus trayek APTB dan menggabungkannya dengan bus Transjakarta,” kata Basuki, di Balaikota, Selasa (6/1).
Basuki menilai, keberadaan APTB tidak diperlukan lagi di Jakarta. Sebab, Dinas Perhubungan (Dishub) DKI jika ingin menyediakan sarana transportasi perbatasan cukup memperpanjang koridor bus Transjakarta yang telah beroperasi saat ini.
"Mengapa ciptakan trayek lagi? Kalau mau sampai ke ujung, ya jalur bus Transjakarta-nya dong diperpanjang, supaya biaya orang juga lebih murah. Ini terlanjur, makanya kita stop," ujarnya.
Ia mengaku telah menginstruksikan Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI yang baru, Benjamin Bukit, untuk menghapus APTB. "APTB harus dihapus dan digabung menjadi bus Transjakarta dan kita bayar rupiah per kilometer. Saya lagi suruh PT Transjakarta yang kelola," ungkapnya.
Mantan Bupati Belitung Timur ini menjelaskan
, dua Kadishub DKI Jakarta terpaksa dicopot dari jabatannya karena tidak berani menghentikan operasional APTB."Kemarin (saat kepemimpinan Udar Pristono dan Akbar) saya sudah bilang sama mereka untuk stop operasi APTB, ternyata enggak jalan. Kalau Kadishub sekarang enggak bisa juga menjalankannya, saya ganti lagi," tegasnya.
Ia menambahkan, proyek APTB ini merupakan "permainan" Dishub DKI saat dipimpin oleh Udar Pristono. ”Dishub DKI saat itu memprioritaskan untuk membeli izin trayek kepada APTB dibanding memperluas rute Transjakarta,” tukasnya.