Selasa, 14 Oktober 2014 Reporter: Devi Lusianawati Editor: Dunih 4665
(Foto: doc)
Banyaknya angkutan kota (angkot) yang terpakir di sekitar Terminal Jakarta Kota di Jalan Kali Besar, Taman Sari, Jakarta Barat, membuat suasana terminal terlihat tidak tertib. Kondisi tersebut ditengarai karena adanya taman yang menghambat akses masuk kendaraan sehingga awak angkutan umum lebih memilih berhenti di luar terminal.
Selain faktor kebaradaan taman yang menghambat jalur masuk, jalur perlintasan angkot juga sangat tinggi sehingga mobil-mobil tersebut kerap mengalami benturan tiap kali melintas.
"Penataan terminal memang kurang strategis untuk angkot yang ada di sini. Salah satu penyebabnya adalah keberadaan taman di terminal dan jalur perlintasan angkotnya juga terlalu tinggi," jelas Hilmansyah, Kepala Terminal Jakarta Kota, Selasa (14/10).
Ia mengaku, pihaknya telah mengajukan permohonan perbaikan terminal ke UPT Terminal DKI Jakarta. Namun, hingga saat ini pihaknya masih menunggu persetujuan dari pihak terkait.
Sementara itu, Sirait (52) sopir Mikrolet 08 jurusan Tanah Abang-Kota mengaku, lebih memilih mengambil jalur lurus daripada harus masuk ke dalam terminal. Menurutnya, sejak terminal tersebut dibangun satu tahun lalu, angkot-angkot jarang ada yang masuk ke terminal.
"Sejak dibangun kami hanya menggunakan terminal di pagi hari dan itu karena diminta oleh pihak terminal saja," jelasnya.
Sekadar informasi, Terminal Jakarta Kota merupakan terminal untuk berhentinya sejumlah angkutan umum antara lain, Mikrolet 12 jurusan Senen-Kota, Mikrolet 15 jurusan Priok-Kota, Mikrolet 39 jurusan Pademangan-Kota, Mikrolet 08 jurusan Tanah Abang-Kota, Bus Mayasari Bhakti 33 jurusan Kebon Nanas-Tangerang, Kopaja 86 jurusan Lebak Bulus dan APTB Ciputat-Kota.