Selasa, 14 Oktober 2014 Reporter: Hendi Kusuma Editor: Widodo Bogiarto 9129
(Foto: Hendi Kusuma)
Proyek pembangunan jembatan layang atau flyover yang akan menjadi jalur keluar-masuk bus yang menghubungkan Terminal Bus Terpadu Sentra Timur Pulo Gebang dan Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) diprediksi molor dari rencana semula.
Pasalnya, warga yang lahannya terkena pembebasan proyek tersebut keberatan dengan nilai ganti rugi yang ditawarkan Pemprov DKI Jakarta.
"Rencana semula, flyover itu bisa selesai akhir Desember tahun ini, tapi karena ada titik temu nilai harga tanah, pembangunan diperkirakan molor," kata Heru Suwondo, Kepala Seksi Simpang Tak Sebidang Dinas Pekerjaan Umum (DPU) DKI Jakarta, Selasa (14/10).
Heru menjelaskan, warga menolak harga sesuai Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) yang ditawarkan Panitia Pengadaan Tanah (P2T) Pemkot Administrasi Jakarta Timur. Flyover itu sendiri akan dibangun sepanjang 1 kilometer.
"Jalan layang tersebut dibuat untuk kepentingan umum sebagai akses masuk terminal. Untuk itu saya berharap warga mendukungnya," ujar Heru.
Menuru Heru, sebelum jembatan layang itu rampung terbangun, jalur keluar-masuk terminal dari dan ke jalan tol JORR akan menggunakan jalan sejajar tol di sisi timur terminal. Jalur ini akan digunakan sebagai akses menuju Tol Cakung 1 dan Gerbang Tol Cakung 2.
Sekedar diketahui, beberapa angkutan yang sudah mulai dilayani terminal ini antara lain, bus Transjakarta koridor XI rute Kampung Melayu-Pulo Gebang, KWK T22 jurusan Terminal Pulogadung-Pulo Gebang, KWK T25 jurusan Rawamangun-Pulo Gebang dan KWK T29 Pulogadung-Gudang Palad.