Selasa, 22 Juli 2014 Reporter: Nurito Editor: Lopi Kasim 6320
(Foto: doc)
Hari kedua dioperasikannya Terminal Terpadu Pulogebang, Jakarta Timur, situasinya masih tetap lengang. Lima loket pejualan tiket milik perusahaan otobus (PO) masih terlihat tutup dan tak ada aktivitas. Akibatnya, sejumlah calon pemudik tak dapat membeli tiket untuk mudik ke kampung halamannya. Kondisi ini sama dengan hari Senin (21/7) kemarin.
Banyak calon pemudik yang kecewa lantaran ketika datang kondisi terminal masih sepi, tak ada layanan penjualan tiket di lima loket yang tersebar diantaranya loket milik PO Sinar Jaya, Pahala Kencana, Kramat Djati, Lorena dan Laju Prima.
Sugiono (47), warga Pulogebang mengaku senang dengan dioperasikannnya Terminal Pulogebang untuk arus mudik. Namun sayang, tidak ada kesiapan dari pihak PO Bus. Hal itu terlihat dari lima loket yang tersedia dan belum bisa melayani calon penumpang yang sudah menunggu berjam-jam.
“Kemarin saya kesini bersama keluarga, menunggu berjam-jam dari pagi, ternyata loket belum buka juga. Bahkan tadi malam sekitar pukul 20.00 saya cek lagi ke sini dan ternyata loket juga sepi, sekarang kondisinya sama. Ini sama saja belum ada kesiapan untuk mengangkut pemudik,” keluh Sugiono, Selasa (22/7).
Ia berharap, pihak terminal maupun PO Bus segera membuka loket dan menyiapkan armada. Menurut Sugiono, jika hal itu terus dibiarkan Terminal Pulogebang akan ditinggalkan pemudik dan beralih ke Terminal Pulogadung atau terminal lainnya. Padahal, kehadiran terminal ini sedianya digunakan untuk membantu penumpukan armada dan calon pemudik di lima terminal utama.
Terkait hal tersebut, Kepala Unit Pelayanan Teknis (UPT) Terminal Terpadu Pulogebang, Tiodor Sianturi, mengatakan, kondisi terminal yang masih sepi karena memang sifatnya masih uji coba. Disebutkan pada hari Senin (21/7) kemarin, jumlah pemudik yang naik bus dari terminal ini hanya 10 orang. Namun ia memaklumi hal tersebut.
“Ini kan sifatnya masih uji coba dan sosialisasi, wajar kalau masih ada kekurangan. Namun kami terus koordinasi dengan para pengurus PO Bus agar terus membuka layanan loket yang telah tersedia,” ujar Tiodor.
Pihaknya, kata Tiodor, juga memaklumi masih banyaknya pemudik yang memilih bus dari terminal yang lain. Terutama terminal yang biasa memberangkatkan pemudik setiap tahunnya. Namun ia optimis terminal ini akan menjadi ramai dan penuh armadanya jika jalur penghubung ke jalan Tol JoRR ini rampung. Selama ini yang jadi kendala adalah belum rampungnya jalur penghubung tersebut. Sehingga banyak kendala di lapangan.