Senin, 21 Juli 2014 Reporter: TP Moan Simanjuntak Editor: Dunih 7960
(Foto: doc)
Seminggu jelang Idul Fitri, Terminal Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) Kalideres, Jakarta Barat, mulai dipadati ratusan pemudik. Umumnya, penumpang didominasi tujuan Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Kasmuri (48)) penumpang jurusan Pemalang, Jawa Tengah, mengatakan, bersama istri dan dua anaknya sengaja mudik lebih awal untuk merayakan Idul Fitri di kampung halamannya di Pemalang, Jawa Tengah, demi menghindari kemacetan yang panjang saat mendekati hari raya.
“Kebetulan kedua anak saya juga sudah libur sekolah. Jadi untuk apa ditunda-tunda. Untuk menghindari kemacetan saat mendekati hari Lebaran,” ujar Kasmuri, Senin (21/7).
Kasmuri yang kesehariannya berjualan minyak tanah keliling di Pegadungan, Kalideres, mengaku untuk pulang kampung ke Pemalang, ia biasa menggunakan bus Sinar Jaya trayek Kalideres-Pekalongan. Namun, jika hari biasa harga tiket AC hanya dijual Rp 50 ribu, saat ini di momen Idul Fitri ia terpaksa mengeluarkan kocek hingga Rp 110 ribu untuk satu orang.
“Biasanya mendekati hari H Idul Fitri akan terus naik hingga pad hari H-nya bisa mencapai lebih dari tiga kali lipat harganya dari hari biasa,” ucap Kasmuri.
Kepala Terminal AKAP Kalideres, Joko Sukarno mengatakan, kenaikan harga tiket merupakan kebijakan PO bus masing-masing bukan wewenang Dinas Perhubungan (Dishub). Sedangkan mengenai lonjakan penumpang, Joko mengatakan, puncak kepadatan arus mudik di Terminal Kalideres diprediksi akan terjadi pada H-3 Idul Fitri.
“Perkiraan, Jumat, Sabtu dan Minggu lonjakan penumpang akan naik drastis. Saat ini jumlah penumpang yang mudik di Terminal Kalideres baru mencapai 21 persen. Tapi, saat H-3 akan ada penambahan 75 armada per harinya,” ucap Joko.