Senin, 21 Juli 2014 Reporter: Nurito Editor: Widodo Bogiarto 6416
(Foto: doc)
Tujuh hari menjelang Hari Raya Idul Fitri, kondisi pemudik di Terminal Pulogebang, Jakarta Timur, tampak masih sepi pemudik. Di terminal terpadu ini terdapat lima perusahaan otobus (PO) yang mengoperasikan sejumlah armadanya, namun hanya empat loket yang buka. Itupun kondisinya masih kosong tak ada petugasnya.
Kelima PO bus yang beroperasi di Terminal Pulogebang ini adalah Pahala Kencana, Kramatdjati, Sinar Jaya, Lorena dan Laju Prima. Namun yang sudah memiliki loket penjualan tiket adalah PO Sinar Jaya, Pahala Kencana. Kramat djati dan Laju Prima. Sedangkan PO Lorena rencananya baru Selasa (22/7)besok membuka loketnya.
Pantauan di lapangan, keempat loket yang ada terlihat belum ada petugasnya. Hal ini jelas membingungkan para pemudik yang akan berangkat dari Terminal Pulogebang ini. Calon pemudik akhirnya menunggu di di terminal ini sampai loket dibuka. Sebab kabarnya loket baru dibuka pada sore nanti. Namun sebagian penumpang malah kembali meninggalkan Terminal Pulogebang dan akan menuju Terminal Pulogadung.
Budiman (47), salah seorang calon pemudik mengaku kecewa, lantaran loket penjualan tiket masih belum beroperasi. Padahal ia bersama anggota keluarganya sangat senang jika terminal ini dioperasikan mengangkut pemudik, terlebih ia tinggal di kawasan Pulogebang.
“Saya pikir sudah bisa membeli tiket dan mudik di terminal ini, nyatanya loket saja masih tutup dan tak ada petugasnya sama sekali. Bagaimana kami mau mudik dari sini, ya terpaksa ke Terminal Pulogadung untuk mudik,” ujar Budiman yang mengaku akan mudik ke Purwokerto, Jawa Tengah, Senin (21/7).
Terkait hal tersebut, Kepala Unit Pelayanan Teknis (UPT) Terminal Pulogebang, Tiodor Sianturi mengatakan, sudah meminta kelima PO bus tesebut untuk menugaskan karyawannya membuka loket penjualan tiket. Sehingga calon pemudik dapat dilayani dengan baik. Kendati begitu pihaknya masih memaklumi sikap pemilik PO bus yang masih melihat perkembangan pemudik di terminal ini.
“Kami terus berupaya agar lima PO bus yang mengoperasikan sebagian armadanya di terminal ini untuk menugaskan karyawannya membuka loket dan menjual tiketnya pada pemudik. Sehingga terminal banyak pemudik yang berdatangan di terminal ini,” ujar Tiodor.
Untuk mengantarkan pemudik sampai ke Terminal Pulogebang, saat ini sudah ada sejumlah angkutan umum yang masuk ke dalam terminal. Di antaranya adalah KWK T29 jurusan Pulogebang-Pulogadung, KWK T03 jurusan Rawamangun-Pulogebang dan Bus Transjakarta Koridor XI jurusan Kampung Melayu-Pulogebang.
Sementara itu, suasana di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, sudah mulai terjadi peningkatan jumlah pemudik. Walau sampai saat ini datanya belum masuk secara keseluruhan, namun diprediksi angkanya meningkat 25 persen dibanding pada hari biasa. Tercatat pada Minggu (20/7) kemarin, sebanyak 3.937 penumpang yang diberangkatkan dari terminal ini menggunakan 492 armada bus AKAP. Sebelumnya pada Sabtu (19/7) jumlahnya hanya 3.239 penumpang, yang diangkut dengan 503 armada. Laporan jumlah pemudik dibagi dalam tiga shift, yakni mulai pukul 08.00-14.00, pukul 14.00-20.00 dan pukul 20.00-08.00.
Kepala Terminal AKAP Kampung Rambutan, Dwi Basuki membenarkan, peningkatan jumlah pemudik sudah mulai terjadi sejak Sabtu lalu. Diprediksi setiap hari angkanya akan terus bertambah dan puncak arus mudik diprediksi akan terjadi pada H-4 dan H-3 atau pada Kamis dan Jumat mendatang. Hal ini mengingat perkantoran swasta sudah banyak yang meliburkan karyawannya. Selain itu amblasnya Jembatan Comal di Pemalang, Jawa Tengah juga sangat mempengaruhi angka pemudik. Mereka menunggu jembatan tersebut rampung dikerjakan yang diprediksi selesai pada Kamis ini.
“Hari ini diprediksi jumlah pemudik akan meningkat 25 persen dibanding hari biasa. Data yang masuk sampai pukul 14.00 jumlah pemudik yang berangkat dari sini sebanyak 1.057 pemudik menggunakan 151 armada. Jumlah ini pastinya akan bertambah hingga malam dan pagi nanti,” ujar Dwi Basuki.