Jumat, 25 Juli 2014 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Erikyanri Maulana 6051
(Foto: Erna Martiyanti)
Pembangunan enam ruas jalan tol di ibu kota akhirnya akan terealisasi. Hal itu ditandai dengan ditandatanganinya kesepakatan bersama bersama Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan PT Jakarta Tollroad Development (JTD). Nantinya jalan tol akan dilengkapi dengan jalur khusus angkutan umum.
Penandatanganan itu dilaksanakan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Saefullah, Kepala BPJT Ahmad Ghani Ghazali Akman, serta Direktur Utama PT JTD Frans Sunito.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, pembangunan enam ruas tol dalam kota merupakan fenomena di bidang jalan tol, di mana investasinya mencapai Rp 42 triliun. Dirinya pun merasa senang karena megaproyek ini segera dibangun.
Dikatakan Basuki, dengan dibangunnya enam ruas jalan tol ini, bisa menambah rasio jalan di ibu kota yang saat ini baru mencapai enam persen. Padahal, idealnya rasio jalan di kota besar mencapai 12 persen dari luas daerahnya. Oleh karena itu, salah satu cara menambah ruas jalan melalui pembangunan enam ruas tol dalam kota.
"Saya sangat bersyukur akhirnya ada tanda tangan kesepakatan enam ruas tol dalam kota," ujar Basuki yang turut hadir dalam penandatanganan kesepakatan di Kementerian Pekerjaan Umum, Jumat (25/7).
Sementara itu, Menteri Pekerjaan Umum, Djoko Kirmanto mengatakan, investasi proyek ini mencapai Rp 42 triliun dan semuanya di atur dalam satu PPJT. Besarnya biaya investasi tersebut, salah satunya disebabkan karena sebagian besar konstruksi merupakan jalan tol layang atau lebih dikenal dengan elevated road di atas koridor jalan yang telah ada.
Keunikan lainnya, ungkap Djoko, adanya lajur kendaraan khusus untuk angkutan umum bus sehingga tidak mengganggu arus lalu lintas kendaraan pribadi di jalan tol. Sehingga enam ruas tol dalam kota ini nantinya akan terintegrasi dengan moda transportasi lainnya.
Proyek milik PT JTD ini dibagi menjadi empat tahap dan direncanakan selesai pada tahun 2022. Tahap pertama, ruas Semanan-Sunter sepanjang 20,23 kilometer dengan nilai investasi Rp 9,76 triliun dan koridor Sunter-Pulogebang sepanjang 9,44 kilometer senilai Rp 7,37 triliun.
Tahap kedua, Duri Pulo-Kampung Melayu sepanjang 12,65 kilometer dengan nilai investasi Rp 5,96 triliun dan Kemayoran-Kampung Melayu sepanjang 9,60 kilometer senilai Rp 6,95 triliun. Tahap ketiga, koridor Ulujami-Tanah Abang dengan panjang 8,70 kilometer dan nilai investasi Rp 4,25 triliun.
Terakhir, Pasar Minggu-Casablanca sepanjang 9,15 kilometer dengan investasi Rp 5,71 triliun. Total panjang ruas enam tol dalam kota yaitu 69,77 kilometer.