Kamis, 24 Juli 2014 Reporter: Folmer Editor: Erikyanri Maulana 4900
(Foto: doc)
Enam ruas jalan tol dalam kota menjadi prioritas Basuki T Purnama jika menjadi Gubernur DKI Jakarta. Pasalnya, penambahan enam ruas jalan tol ini mampu mengurai kemacetan di ibu kota.
"Kami akan bereskan jalan layang untuk bus, enam ruas tol dalam kota yang harus ada jalur bus nya, jalan inspeksi sungai, inspeksi kereta, dan bawah layang, harus beres semua," ujar Basuki Tjahaja Purnama, Wakil Gubernur DKI Jakarta di Balaikota, Kamis (24/7).
Dikatakan Basuki, pembangunan jalan tol dalam kota sangat diperlukan meski dirinya sempat menolak proyek enam ruas jalan tol dalam kota tersebut. "Tapi, syaratnya keenam jalan tol dalam kota ini boleh dilewati oleh transportasi umum, termasuk Transjakarta," katanya.
Ia menjelaskan, ruas jalan di ibu kota saat ini baru mencapai enam persen. Padahal idealnya, rasio jalan di kota besar mencapai 12 persen dari luas daerah. Karena itu, salah satu cara menambah ruas jalan adalah melalui pembangunan enam ruas tol dalam kota. "Harus beres semua itu. Lagipula, pembiayaannya oleh investor," tutur mantan Bupati Belitung Timur ini.
Sekadar diketahui proyek enam ruas jalan tol dalam kota ini milik PT Jakarta Tollroad Development akan dibagi menjadi empat tahap dan direncanakan selesai pada 2022.
Tahap pertama, ruas Semanan-Sunter sepanjang 20,23 kilometer dengan nilai investasi Rp 9,76 triliun dan koridor Sunter-Pulogebang sepanjang 9,44 kilometer senilai Rp 7,37 triliun.
Tahap kedua, Duri Pulo-Kampung Melayu sepanjang 12,65 kilometer dengan nilai investasi Rp 5,96 triliun dan Kemayoran-Kampung Melayu sepanjang 9,60 kilometer senilai Rp 6,95 triliun.
Tahap ketiga, koridor Ulujami-Tanah Abang dengan panjang 8,70 kilometer dan nilai investasi Rp 4,25 triliun. Terakhir, Pasar Minggu-Casablanca sepanjang 9,15 kilometer dengan investasi Rp 5,71 triliun. Total panjang ruas 6 tol dalam kota adalah 69,77 kilometer.