Sabtu, 16 Agustus 2014 Reporter: TP Moan Simanjuntak Editor: Dunih 5880
(Foto: TP Moan Simanjuntak)
Penghentian operasionalisasi enam unit armada feeder bus Transjakarta trayek Puri Kembangan-Taman Kota sejak Desember 2012, membuat 12 halte feeder Transjakarta kini terancam menjadi besi tua. Bahkan, kini nasib halte tersebut menjadi tempat mangkal pedagang kaki lima (PKL).
Ke-12 halte tersebut di antaranya terdapat di Jl Puri Kembangan Raya, tepatnya depan Mal Puri, Jl Puri Indah, Jl Kedoya Raya, Jl Pilar dan Jl Raya Kembangan. Sejumlah halte tersebut besinya tampak mulai berkarat dan menjadi pangkalan ojek dan PKL.
Yadi (42) pedagang minuman ringan di halte feeder bus Transjakarta Mal Puri Kembangan mengaku, dirinya menempati halte tersebut karena memang sudah tidak dipakai lagi.
“Saya awalnya dagang di samping halte feeder. Tapi, karena sudah tidak dipakai, saya tempati saja. Lumayan dagang jadi tidak kepanasan dan kehujanan,” ujar Yadi, Sabtu (16/8).
Terkait hal itu, Kepala Seksi Pengawasan dan Pengendalian Sudin Perhubungan Jakarta Barat, Imam Slamet menuturkan, dihentikannya operasional feeder karena penumpang yang sedikit sehingga biaya operasional dan pemasukan tidak sesuai.
“Soal pengopersionalan feeder itu kewenangan dari pengelola bus Transjakarta. Soal halte feeder jadi mubazir tanggung jawab kami, dan kami tetap melakukan penjagaan dengan rutin monitoring,” ucap Imam.
Disinggung kemungkinan feeder tersebut dioperasikan, Imam menuturkan, masalah itu merupakan kewenangan pengelola bus Transjakarta. Sementara itu, Humas Transjakarta, Sri Ulina Pinem saat dihubungi, telepon genggamnya tidak diangkat.