Rabu, 13 Agustus 2014 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Widodo Bogiarto 4470
(Foto: doc)
PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) berencana mengoperasikan bus tingkat gratis, khususnya di jalur electronic road pricing (ERP). Sehingga pengguna kendaraan pribadi memiliki pilihan transportasi yang aman, nyaman, dan murah.
Direktur Utama PT Transjakarta, Antonius Kosasih mengatakan, pihaknya telah menyiapkan rute pendek untuk operasional bus tingkat gratis. Rencananya pengadaannya akan dilakukan sebelum sistem ERP diterapkan pada awal tahun depan.
"Kami diminta untuk mengoperasikan bus gratis di jalur ERP. Kemungkinan besar bus tingkat. Akan ada rute-rute pendek yang akan dilewati. Pengadaannya dipercepat supaya bisa dioperasikan sebelum penerapan ERP," kata Kosasih di Balaikota, Rabu (13/8).
Kosasih menjelaskan, rute yang disiapkan yakni Kuningan-Jl Casablanca-Jl Gatot Subroto kembali ke Kuningan. Rute lainnya yakni Jl Sudirman-Jl Gatot Subroto-TVRI-Senayan City kembali ke Jl Sudirman lagi.
Menurut Kosasih, terkait armada bus yang akan dibeli, pihaknya masih menunggu anggaran dari Pemprov DKI Jakarta dan disetujui oleh DPRD DKI Jakarta. Pembelian bus akan dilakukan melalui Lembaga Kebijakan Pengadaan barang dan jasa Pemerintah (LKPP). "Poinnya bus yang akan dibeli adalah bus yang sudah terdaftar di LKPP. Tentunya di LKPP kan harga satuan," ucapnya.
Ditegaskan Kosasih, keberadaan bus tingkat ini bukanlah menjadi saingan angkutan umum lainnya, seperti Transjakarta serta Kopaja dan Metromini. Sebab rute yang disiapkan hanya rute pendek. Selain itu, kecepatan bus tidak seperti angkutan umum lainnya.
"Ini bukan saingan. Apalagi baik Transjakarta dan ini sama-sama mendapat subsidi dari pemerintah. Tujuannya pelayanan pada masyarakat. Nanti mungkin rutenya dari mal ke mal," ujar Kosasih.
Menurut Kosasih, prinsip transportasi umum ada tiga, yakni bagus, cepat, dan murah. Namun dalam pelaksanaannya setiap angkutan umum hanya bisa memberikan dua poin saja. "Jadi kalau bagus dan cepat, tidak bisa murah. Kalau bagus dan murah, pasti enggak bisa cepat. Kalau cepat dan murah, pasti enggak bagus," paparnya.