Sabtu, 02 Oktober 2021 Reporter: Anita Karyati Editor: Erikyanri Maulana 1376
(Foto: Anita Karyati)
Selama periode Januari hingga September 2021, sebanyak 142 kasus kebakaran terjadi di Jakarta Pusat. Dari jumlah tersebut, korsleting listrik masih menjadi penyebab utama terjadinya kebakaran.
Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Sudin Gulkarmat) Jakarta Pusat, Asril Rizal mengatakan, untuk penyebab utama kebakaran masih didominasi korsleting listrik sebanyak 90 kejadian. Lalu, 16 kasus akibat kebocoran gas, 11 kasus akibat pembakaran sampah, lima kasus akibat puntung rokok, satu
kasus akibat lilin yang menyala dan 19 kasus akibat penyebab lainnya."Total kerugian materiil selama periode tersebut mencapai Rp 26,35 miliar dengan luas area yang terbakar mencapai 613.890 meter persegi. Sedangkan warga yang kehilangan tempat tinggal sebanyak 279 kepala keluarga atau sebanyak 1.144 jiwa," ujar Asril, Sabtu (2/10).
Ia merinci, kasus kebakaran tersebut terjadi sebanyak 33 kasus di Kecamatan Tanah Abang, 23 kasus di Kemayoran, 19 kasus di Cempaka Putih, 16 kasus di Kecamatan Gambir, 14 kasus di Menteng, 13 kasus Johar Baru, 12 kasus di Senen dan 12 kasus di Sawah Besar.
"Kami selalu mengimbau warga untuk lebih waspada dan berhati-hati terutama dalam penggunaan listrik dan kompor gas," tandasnya.