Rabu, 22 September 2021 Reporter: Nurito Editor: Budhy Tristanto 924
(Foto: Nurito)
Kasudin Gulkarmat Jakarta Timur, Muchtar Zakaria mengatakan, audit sistem keselamatan kebakaran ini menindaklanjuti permohonan dari pihak lapas yang diajukan beberapa waktu lalu.
Dalam pemeriksaan ini, lanjut Muchtar, pihaknya menerjunkan tujuh personel. Didampingi petugas lapas, mereka melakukan pengecekan panel alarm, ketersediaan alat pemadam api ringan (Apar), detektor panas yang ada di setiap ruangan. Kemudian akses jalan keluar dan sarana penyelamatan jiwa. Selain itu, jumlah akses keluar atau tanda petunjuk darurat dan lampu darurat. Mereka juga mengecek kondisi dalam sel tahanan warga binaan.
"Hasil pemeriksaan kami sampaikan ke pihak lapas agar segera dilakukan perbaikan hal-hal yang dianggap masih kurang. Pemeriksaan ini akan ditindaklanjuti dengan pelatihan penanggulangan kebakaran bersama untuk pencegahan dan penanganan awal kebakaran. Pelatihan rencananya dilakukan pekan depan dengan melibatkan pegawai lapas," kata Muchtar.
Menurut Muchtar, pihaknya akan melakukan pemeriksaan serupa ke lapas atau rumah tahanan (rutan) lain yang di wilayah Jakarta Timur sebagai upaya pencegahan kebakaran di lapas dan rutan.
"Bagaimanapun juga pencegahan kebakaran itu sangat diperlukan dan harus dilakukan sejak dini," tukasnya.
Kasi Pencegahan Sudin Gulkarmat Jakarta Timur, Edi Parwoko menambahkan, dari hasil pemeriksaan ini pihaknya menemukan beberapa kekurangan yang harus diperbaiki pihak lapas. Di antaranya, penambahan jumlah lampu darurat yang saat ini hanya ada di blok sel warga binaan. Kemudian Apar juga hanya ada di koridor kantor dan jumlahnya masih sedikit.
"Panel alarm dan alat panggil manual juga kondisinya tidak berfungsi. Padahal ini sangat diperlukan jika terjadi kasus kebakaran. Semua temuan ini kami sampaikan ke pihak lapas agar segera diperbaiki," ucapnya.
Sementara, Kepala Lapas Perempuan kelas IIA Pondok Bambu, Herlin Candrawati, mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi jajaran Sudin Gulkarmat Jakarta Timur yang telah bersedia melakukan pemeriksaan sistem keselamatan kebakaran di dalam lapas.
Dia mengungkapkan, saat ini di dalam lapas terdapat sembilan Apar, 30 unit detektor, tiga unit titik panggil manual dan satu lokasi titik kumpul. Seluruh sarana prasarana ini disebar di dalam gedung yang memiliki luas bangunan 3.700 meter persegi. Dia mengaku, di areal lapas belum tersedia hidran. Pihaknya pun akan melaporkan pada pimpinan agar ke depan disiapkan hi
dran.
"Pemeriksaan sistem keselamatan kebakaran ini perlu diketahui seluruh pegawai lapas. Agar kami dapat secara cepat melakukan pengamanan atau pendampingan kepada seluruh warga binaan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," pungkas Herlin.