Kamis, 12 November 2020 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Rio Sandiputra 1748
(Foto: Istimewa)
Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) DKI Jakarta berkolaborasi dengan Institut STIAMI mengadakan Pelatihan Peningkatan Kapasitas UMKM di Jakarta secara online. Pelatihan ini diikuti oleh sekitar 160 peserta yang merupakan Jakpreneur binaan.
Plt Kepala Dinas Parekraf DKI Jakarta, Gumilar Ekalaya mengatakan, salah satu indikator meningkatnya kesejahteraan pelaku UMKM, adalah meningkatnya omset penjualan. Kondisi ini diharapkan dapat tercapai dengan memaksimalkan strategi pemasaran digital.
Gumi menilai, percepatan teknologi telah menyebabkan perubahan perilaku konsumen dalam memilih dan melakukan transaksi jual beli. Ke depannya, perkembangan ekonomi digital dan kreatif akan terus semakin maju, karena orang-orang semakin terbiasa menjalani konsumsi dengan pola digital seperti pada masa pandemi sekarang ini.
"Situasi inilah yang mendorong UMKM harus mampu berbenah dan melakukan inovasi, untuk tidak hanya sekedar bertahan, tetapi juga mampu menikmati keuntungan finansial dari perubahan teknologi yang terjadi saat ini," ungkap Gumi, Kamis (12/11).
Materi yang diberikan terdiri dari Strategi Mengelola Usaha agar Bertahan di Masa Pandemi, Pelatihan Penyusunan Laporan Keuangan Dagang dan Manufaktur, Studi Kasus Pendampingan Pedagang Pasar Kaget Dalam Rangka Meningkatkan Ketahanan, dan Penggunaan Sosial Media Agar Produk Dikenal Luas di Masyarakat.
Dia menambahkan, demi menjaga keberlanjutan usaha mikro kecil, pelaku UMKM juga harus punya keahlian mumpuni dalam mengelola laporan keuangan bisnisnya.
Menurutnya, laporan keuangan merupakan informasi yang menggambarkan kondisi keuangan suatu perusahaan dan dijadikan sebagai gambaran kinerja keuangan usaha tersebut.
"Laporan keuangan juga merupakan alat yang penting untuk memperoleh informasi terkait posisi keuangan dan hasil-hasil kinerja yang dibutuhkan oleh pihak bank/lembaga keuangan. Karena biasanya pihak bank/lembaga keuangan akan mensyaratkan laporan keuangan untuk melihat kelayakan pemberian kredit," urainya.
Gumi mengapresiasi Institut STIAMI yang membantu program Pemprov DKI Jakarta khususnya pemberdayaan UMKM. Tidak hanya dalam bentuk webinar dan pelatihan online saja, namun Institut STIAMI juga sudah merencanakan untuk turut membantu pendampingan UMKM dalam bentuk konsultasi atau tanya jawab online seputar bisnis dan usaha.
"Melalui program kewirausahaan terpadu atau Jakpreneur untuk masyarakat ini, kami sangat mengharapkan pola kolaborasi seperti ini dapat diteruskan untuk memajukan UMKM dan ekosistem kewirausahaan di DKI Jakarta
," tandas Gumi.