Selasa, 28 April 2020 Reporter: Rezki Apriliya Iskandar Editor: Toni Riyanto 1881
(Foto: Istimewa)
Sebagai kelompok rentan terpapar COVID-19, ibu hamil perlu mendapatkan perhatian lebih guna mempercepat upaya penanganan. Berdasarkan kebutuhan tersebut, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menerima bantuan sejumlah 2.000 unit alat rapid test untuk ibu hamil dari Siloam Hospital Group.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, yang turut menerima bantuan tersebut bersama Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Widyastuti, mengapresiasi kolaborator yang telah memberikan bantuan dalam rangka penanganan wabah COVID-19.
"Saya terima kasih sekali pada teman-teman di Siloam Group atas dukungan ini. Kita berharap nanti ibu-ibu hamil bisa terdeteksi lebih awal sehingga kalaupun mereka sampai terpapar bisa recovery," ujar Anies di halaman Blok G, Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (28/4), seperti dikutip dari siaran pers PPID Provinsi DKI Jakarta.
Sementara itu, menurut Widyastuti, bantuan alat rapid test tersebut hari ini akan langsung didistribusikan ke puskesmas-puskesmas di DKI Jakarta. Sesuai data dari Dinas Kesehatan, terdapat 44 puskesmas kecamatan di DKI Jakarta yang akan dilakukan maping untuk mendapatkan hasil puskesmas dengan kunjungan ibu hamil tertinggi, serta puskesmas yang berada di zona merah COVID-19.
"Saat ini alhamdulillah juga kita dibantu untuk rapid test antibodi yang akan didedikasikan bagi ibu hamil. Kita tahu ibu hamil akan melahirkan generasi selanjutnya, tentu harus kita jagain dan pastikan sehat, kalaupun nanti positif, itu juga harus dikelola dengan baik sesuai protap," terangnya.
Wakil Direktur Utama Kelompok Siloam, Caroline Riady menekankan perlunya dilakukan rapid test untuk menanggulangi wabah COVID-19, khususnya untuk kelompok rentan seperti ibu hamil.
"Kami percaya menanggulani covid salah satu yg paling penting adalah kemampuan kita melakukan testing. Bagi ibu hamil, kita tahu kita gak bisa nunggu covid selesai, jadi tetap harus dilahirkan. Jadi ini peran dari sistem kesehatan untuk tetap melayani ibu hamil dan populasi berisiko di masa covid," tandasnya.