Kamis, 22 Januari 2015 Reporter: Folmer Editor: Dunih 4773
(Foto: Folmer)
Gubernur DKI Jakarta, Basuki T Purnama (Ahok) menggelar pertemuan dengan para pengusaha properti ibu kota di Balaikota. Dalam pertemuan tersebut, Ahok meminta pengusaha membantu Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta membangun Light Rail Transit (LRT).
Sebab, rencananya pembangunan LRT tidak menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI.
"
Kita mau minta mereka yang bangunkan LRT. Jadi kami sudah sampaikan, bagaimana dasarnya KLB (Koefisien Luas Bangunan) segala macam. Apa keuntungannya kalau mereka bangun, termasuk mengejar Asian Games," ujarnya, Kamis (22/1 ).Ia mengungkapkan, para pengusaha properti menyambut positif rencana tersebut, dan ia berharap pembangunan LRT dimulai paling lambat tahun depan dan rampung dalam kurun waktu tiga tahun.
"Mereka semua tanggapannya bagus, setuju. Senang-senang saja. Kita minta mereka tanggal 30 Januari ini harus masukkan (dokumen). Dia mau KLB gedung mana? Kita lagi menghitung berapa biayanya," ucapnya.
Basuki menjelaskan, Pemprov DKI Jakarta telah menyiapkan sebanyak tujuh rute LRT. Namun, pihaknya akan memprioritaskan pembangunan dua koridor LRT terlebih dahulu.
"Koridor 1 dan 7 dari dari Kelapa Gading sampai ke Kebayoran Lama dan bandara sampai PRJ yang akan dibangun lebih dahulu. Kita kejar untuk pelaksanaan Asian Games 2018 mendatang," jelasnya.
Sekadar diketahui Pemprov DKI Jakarta telah menyiapkan tujuh koridor LRT yakni Koridor I Kebayoran Lama-Kelapa Gading sepanjang 21,6 km; Koridor 2, Tanah Abang-Pulo Mas (17,6 km); Koridor 3 rute Joglo-Tanah Abang (11 km), Koridor 4 Puri Kembangan-Tanah Abang (9,3 km); Koridor 5 Pesing-Kelapa Gading (20,7 km); Koridor 6 Pesing-Bandara Soekarno-Hatta (18,5 km), dan Koridor 7 Cempaka Putih-Ancol (10 km).