Senin, 09 Juni 2014 Reporter: Folmer Editor: Erikyanri Maulana 5947
(Foto: doc)
Pemprov DKI Jakarta saat ini tengah serius mempersiapkan proyek pengganti monorel jika PT Jakarta Monorail (JM) tidak sanggup melanjutkan mega proyek tersebut. Pemprov DKI telah menyiapkan proyek pengganti yakni pembangunan Light Rapid Transit (LRT) di ibu kota.
"Apa yang terjadi kalau monorail itu tidak sanggup memenuhi permintaan kami, akan kita batalkan. Lalu Jakarta enggak punya transportasi massal. Tidak. Kami akan membangun Light Rapid Transit (LRT)," ujar Basuki T Purnama, Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta di Balaikota, Senin (9/6).
Dikatakan Basuki, dana untuk membia
y ai proyek LRT lebih murah dibandingkan dengan monorel. Tak hanya itu, proses pembangunannya pun jauh lebih mudah."Kami akan membangun LRT. Bedanya, kalau monorel persimpangan tumpang tidak bisa lewat dia. Tapi kalau rel saling bertumpuk bisa. Banyak negara maju lebih memilih LRT daripada monorel," katanya.
Untuk merealisasikan LRT di Jakarta, Basuki mengungkapkan, pihaknya akan melelang hak udara seluas 200.000 meter persegi ke pengelola gedung atau perusahaan swasta.
"Makanya, sejumlah negara di dunia itu pakainya LRT. Singapura juga. Proses pembangunan lebih cepat karena pakai konstruksi baja. Duitnya dari mana? Saya sudah suruh hitung, kenapa kita enggak lelang saja? PT JM saja minta 200.000 meter persegi," ungkap mantan Bupati Belitung Timur ini.
Namun, dikatakan Basuki, Pemprov DKI hingga saat ini masih memberikan tenggat waktu dua bulan ke depan kepada PT JM untuk memenuhi sejumlah persyaratan yang ditetapkan. "Tapi jika tidak bisa memenuhi syarat, kita putus kontrak. Kita juga mesti sopan dong, suruh masuk tapi kita ragu. Ya kita kasih tempo dua bulan, bisa nggak benerin keraguan kita," tuturnya.
Ia menambahkan, moda transportasi massal monorel jika tetap dijalankan juga tidak memenuhi solusi penanganan kemacetan di Jakarta. "Kami akan tetap bangun LRT, jadi atau tidak jadi monorel. Pasti kita bangun. Kita akan cari celah mana, karena monorail teknologinya beda serta maintenance mahal," tandasnya.