Selasa, 19 Agustus 2014 Reporter: Folmer Editor: Erikyanri Maulana 5536
(Foto: doc)
Pemprov DKI Jakarta memastikan akan tetap membangun enam ruas jalan tol dalam kota, meski hingga kini masih ada sejumlah pihak yang menolak. Keberatan beberapa pihak ini disebabkan perbedaan sikap saat masih berkampanye pada Pilgub DKI 2012 dan setelah menjadi Wakil Gubernur DKI.
"Dulu, keberatan mereka apa? Mereka pikir, kita bangun tol, tapi tidak memikirkan transportasi massalnya," ujar Basuki Tjahaja Purnama, di Balaikota DKI, Selasa (19/8).
Ia mengatakan, Pemprov DKI telah berbuat banyak untuk penambahan transportasi massal di ibu kota. "Kita sudah bangun MRT. LRT juga mau dibangun, anggaran ditambah untuk penambahan bus tingkat dan armada Transjakarta. Kita juga sudah bikin autoringroad. Jadi, ini ceritanya sudah beda, Bos," katanya.
Mantan Bupati Belitung Timur ini mengaku menyetujui program senilai Rp 42 triliun itu karena tersedia ruas khusus untuk transportasi massal.
Ia menegaskan, penyelenggaraan public hearing atau dengar pendapat yang digagas Gubernur DKI, Joko Widodo terkait pembangunan enam ruas tol dalam kota tidak mempengaruhi keputusan pihak eksekutif. "(public hearing) enggak mengikat dong," katanya.
Ditambahkan Basuki, pembangunan enam ruas tol dalam kota itu ditargetkan rampung tahun 2018. Bahkan, jika pembangunannya tidak selesai, Pemprov DKI mengancam akan mengambil alih proyek itu.