Jumat, 28 November 2014 Reporter: Budhi Firmansyah Surapati Editor: Lopi Kasim 6328
(Foto: doc)
Sebanyak 4.274 orang di Jakarta Utara rentan tertular HIV/AIDS. Dari jumlah tersebut kelompok yang tergolong beresiko tinggi tertular seperti, waria, wanita pekerja seks (WPS), lelaki seks lelaki (LSL), dan pengguna jarum suntik (penasun).
Dari data Komisi Penanggulangan AIDS Kota Jakarta Utara, kelompok yang rentan tertular HIV/AIDS di antaranya WPS sebanyak 3.009 orang, LSL 373 orang, waria 414 orang, dan penasun 478 orang dengan jumlah penderita HIV sebanyak 2.944 orang dan penderita yang terinfeksi AIDS sebanyak 15 orang.
Seksi Monitoring KPAK Jakarta Utara, Muhammad Fahmi, mengatakan, walau terjadi penurunan namun di Jakarta Utara masih ada ribuan orang yang rentan terinfeksi HIV/AIDS. Mereka merupakan masyarakat yang teridentifikasi dari kelompok yang rentan terinfeksi.
"Dari hasil pendataan yang dikeluarkan November ini ada perubahan tren penularan. Sekarang cenderung melalui seksual," ujarnya, Jumat (28/11).
Di Jakarta Utara, kata Fahmi, terdapat 9 lokasi yang dikategorikan sebagai lokasi potensi penularan karena ada aktifitas transaksi seks. Lokasi tersebut adalah Rawa Malang, kolong Jembatan, Menchos, Kecamatan Cilincing. Kafe-kafe di Lagoa, Kecamatan Koja, Pela-pela, Kafe-kafe di Taman BMW, Kecamatan Tanjung Priok, Gedong Panjang Rawabebek, Jembatan Gantung dan Kalijodo, Kecamatan Penjaringan.
Selain sosialisasi mengenai kesehatan reproduksi, lanjut Fahmi, pihaknya juga telah menyebarkan jutaan kondom sebagai antisipasi. Sejak Januari hingga Juni 2014, 6.726.446 pis kondom didistribusikan secara gratis ke lokasi-lokasi yang rentan terjadi penularan tersebut.
"Kita harus terus kampanyekan tentang bahayanya HIV/AIDS. Pada 2013 lalu di Jakarta Utara sebanyak 50 orang meninggal karena AIDS," tandasnya.