Jumat, 03 Oktober 2014 Reporter: Devi Lusianawati Editor: Widodo Bogiarto 8084
(Foto: doc)
Penderita HIV/AIDS di Jakarta Barat terus meningkat tiap tahun. Bahkan dari data Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat, sejak Januari hingga Agustus tercatat ada 37 ibu hamil yang positif terinfeksi mematikan tersebut. Pasien pasien harus rutin mengkonsumsi obat antiretroviral selama masa kandungan untuk mencegah tertularnya virus kepada anak mereka.
Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat, Widyastuti menjelaskan, jumlah ibu hamil yang terinfeksi diprediksi lebih banyak
dari data yang terekam. Pasalnya, tidak semua ibu hamil bersedia diperiksa tes HIV/AIDS."Jika ada ibu hamil positif mengidap HIV/AIDS, kami langsung memberikan obat antiretroviral. Obat ini harus rutin diminum untuk mencegah tertularnya virus kepada anak mereka," kata Widyastuti, Jumat (3/10).
Meski begitu, kata Widyastuti, tidak seluruh ibu hamil penderita HIV/AIDS yang mau mengkonsumsi antiretroviral. Sebab dari 37 pasien, hanya 31 ibu hamil saja yang rutin mengambil antiretroviral di RSUD Cengkareng.
Sementara itu, Koordinator HIV/AIDS Puskesmas Kecamatan Tamansari, dr. Yuli mengungkapkan, di wilayahnya sejak Januari hingga September tercatat ada tiga ibu hamil yang positif mengidap HIV/AIDS.
"Di Puskesmas Kecamatan Taman Sari yang bersedia melakukan tes HIV/AIDS hanya 65 persen, dari jumlah ibu hamil yang melakukan tes kehamilan. Dari 845 ibu hamil yang ikut tes, tiga diantaranya positif," jelas Yuli.
Menurut Yuli, sesuai Permenkes Nomor 21 Tahun 2013, setiap ibu hamil yang melakukan tes kesehatan ke rumah sakit atau puskesmas wajib ditawarkan tes HIV/AIDS.