Selasa, 16 September 2014 Reporter: Devi Lusianawati Editor: Lopi Kasim 4949
(Foto: doc)
Banyaknya tempat hiburan di Jakarta Barat, khususnya di Kecamatan Tamansari dinilai menjadi salah satu faktor penyebaran penyakit HIV/AIDS. Tercatat, dari Januari hingga Agustus 2014, sebanyak 25 warga Tamansari diidentifikasi positif mengidap HIV/AIDS.
Jumlah tersebut mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2013, sebanyak 548 orang yang diperiksa melalui Voluntari Counseling Test (VCT) atau pemeriksaan HIV dini, 35 orang dinyatakan positif.
"Tahun ini justru menurun, dari jumlah yang melakukan VCT 434 dan yang positif sebanyak 25 orang, lebih rendah dari tahun lalu," ujar dr. Yeni, Kepala Puskesmas Kelurahan Tamansari, Selasa (16/9).
Namun demikian, kata Yeni, penurunan jumlah tersebut harus tetap diwaspadai. Sebab, virus HIV merupakan virus yang dapat menyebar. Menurut Yeni, jika tidak dicegah sejak dini, kemungkinan jumlah tersebut terus bertambah seiring menjamurnya tempat hiburan yang ada di Kelurahan Tamansari.
Pengidap penyakit tersebut, lanjut Yeni, antara lain wanita pekerja seks komersial (PSK) dan laki-laki pelanggannya, waria, serta laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki lain dengan usia rata-rata 15-50 tahun.
"Kemarin kami baru mendapatkan yang usianya 54 tahun dan ia masih aktif manjadi pekerja seks," ucapnya.
Wakil Camat Tamansari, Haryadi mengatakan, pihaknya telah melakukan beberapa upaya untuk menekan jumlah pengidap HIV/AIDS, antara lain dengan membuat
Memorandum of Understanding (MOU) dengan pemilik tempat usaha hiburan serta melakukan pemeriksaan berkala pegawai tempat hiburan tersebut.Selain itu, tambah Haryadi, pihaknya juga telah melakukan penguatan kelembagaan kelompok kerja (Pokja) HIV/AIDS tingkat kelurahan hingga tingkat RW dan kerjasama dengan lembaga swadaya masyarakat untuk pendekatan ke PSK yang ada di Kelurahan Tamansari.