Kamis, 17 Juli 2014 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Widodo Bogiarto 4529
(Foto: doc)
PT Mass Rapid Transit (MRT) membantah jika kebocoran pipa gas di Jl Sudirman, tepatnya di depan markas Polda Metro Jaya adalah proyeknya. Kerena saat ini tidak ada pekerjaan apapun di lokasi tersebut.
Direktur Utama PT MRT Jakarta, Dono Boestami mengatakan, pekerjaan pembangunan MRT tidak ada penggalian atau pengeboran di lokasi tersebut. Sehingga dirinya memastikan bahwa kebocoran yang terjadi bukanlah akibat dari proyek MRT. "Bukan (proyek MRT). Itu PT Telkom," kata Dono, Kamis (17/7).
Kendati demikian, pihaknya masih akan melakukan pengecekan kembali apakah penggalian yang dilakukan oleh PT Telkom tersebut berkaitan dengan proyek MRT. Tetapi dipastikan tidak ada koordinasi dari PT Telkom terkait penggalian utilitas di lokasi tersebut.
"Kita belum tahu terkait kami atau tidak. Tapi tidak ada koordinasi, tapi kalau PT MRT tidak ada pekerjaan penggalian atau pengeboran di lokasi tersebut," tegas Dono.
Saat ini, pekerjaan yang dilakukan oleh PT MRT di lokasi tersebut adalah pembuatan pekerjaan jalan (detour). Dampak dari pekerjaan tersebut adalah berkurangnya lebar trotoar bagi pejalan kaki, yakni hanya bersisa 1,5 meter saja. Di kawasan Istora Senayan setidaknya ada empat titik yang dikerjakan, yakni di sisi barat depan Senayan Golf Driving Range dan depan pintu masuk Istora Senayan. Sementara di sisi timur berada di depan jalur masuk Sudirman Central Business District (SCBD) dan depan gedung Bursa Efek Jakarta (BEJ).
Sementara pekerjaan utilitas di area Blok M dan Jl Sisingamangaraja. Pekerjaan tersebut adalah untuk persiapan untuk konstruksi layang (elevated) sepanjang koridor Lebak Bulus-Fatmawati-Blok M-Sisingamangaraja.
Seperti diketahui, terjadi kebocoran gas dan menyebabkan kebakaran di depan markas Polda Metro Jaya. Peristiwa terjadi pada Rabu (16/7) sekitar pukul 23.25. Akibat peristiwa ini menyebabkan arus lalu lintas dari arah Semanggi menuju Senayan sedikit tersendat. Namun, tak ada korban jiwa dalam kejadian ini.