Selasa, 01 Juli 2014 Reporter: Jhon Syah Putra Kaban Editor: Erikyanri Maulana 4368
(Foto: doc)
Bulan Ramadhan sejatinya momentum bagi umat Muslim untuk berlomba-lomba meningkatkan amal dan ibadahnya. Karenanya, tak heran banyak umat muslim
yang juga berlomba-lomba dalam memberikan sedekah bagi mereka yang tidak mampu.Sayangnya, banyak orang yang tidak bertanggung jawab seperti Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) justru memanfaatkan momentum ini dengan melakukan meminta-minta baik di tempat ibadah, fasilitas umum maupun pemukiman warga.
Di Jakarta Timur, pemukiman warga di wilayah itu pun kini mulai diserbu oleh para peminta-minta dengan cara mendatangi langsung rumah warga. Mereka biasanya berbekal seberkas map berisi surat permintaan dana atau sumbangan dilengkapi kop surat sebuah yayasan yatim piatu maupun lembaga keagamaan. Diduga aksi para peminta-minta itu dilakukan untuk kepentingan pribadi.
Sahrul (46), warga Pondok Kopi, Duren Sawit mengaku resah oleh banyaknya para peminta sumbangan yang mendatangi langsung rumahnya. "Sehari para peminta sumbangan itu bisa tiga kali datang. Ini jelas mengganggu kenyamanan warga," keluh Sahrul, Selasa (1/7)
Pihaknya berharap, instansi terkait bisa segera menertibkan para peminta sumbangan yang diduga mencari keuntungan untuk dirinya sendiri itu.
Selain di pemukiman warga, tambah Sahrul, dirinya juga terganggu dengan makin banyaknya PMKS yang berkeliaran di jalan raya maupun perempatan lampu merah. "Mereka (PMKS) berani mengetuk-negtuk kaca mobil hanya untuk meminta uang. Ini jelas mengganggu keamanan pengguna jalan," katanya.
Menanggapi hal ini, Kasie Pelayanan Rehabilitasi Sosial, Sudin Sosial Jakarta Timur, M Yasin membenarkan jika momentum Ramadhan justru dimanfaatkan para peminta-minta berkedok meminta sumbangan untuk kepentingannya sendiri.
Pihaknya, sambung Yasin, juga sudah mengamankan beberapa peminta-minta berkedok pencari sumbangan dan sudah diamankan di Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya II, Cipayung. ”Ini sangat mengganggu bukan hanya bagi manusia tapi di mata tuhan karena mereka datang meminta minta menggunakan simbol keagamaan” ungkapnya.
Karena itu pihaknya menghimbau agar masyarakat yang ingin menyumbang bisa langsung ke panitia masjid atau yayasan sosial maupun yatim piatu. “Kalau masyarakat mau nyumbang langsung saja bisa juga ke Bazis yang ada di kelurahan dan di kecamatan, atau lembaga yang sudah terdaftar resmi,” tandasnya