Sabtu, 21 Juni 2014 Reporter: TP Moan Simanjuntak Editor: Lopi Kasim 2769
(Foto: doc)
Mengantisipasi maraknya Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS), khususnya pengemis saat Ramadhan, Pemerintah Kota (Pemkot) Administrasi Jakarta Barat menggelar operasi simpatik berupa sosialisasi dan imbauan kepada masyarakat agar tidak memberikan apapun kepada pengemis atau PMKS lainnya di jalanan atau di lampu-lampu merah. Sebanyak 20 petugas akan disiagakan disetiap perempatan.
Kasudin Sosial Jakarta Barat, Ika Yuli Rahayu, mengatakan di wilayah Jakarta Barat terdapat empat titik atau lokasi perempatan lampu merah yang menjadi fokus operasi simpatik tersebut. Yaitu, perempatan lampu merah Tomang, Grogol, Cengkareng dan Kalideres.
“Empat lokasi tersebut selama ini merupakan kawasan rawan PMKS, khususnya pengemis, dari mulai usia anak-anak hingga orang dewasa. Biasanya seperti sudah tradisi mendekati bulan Ramadhan hingga lebaran akan semakin marak,” ujar Ika, Sabtu (21/6).
Sebagai langkah preventif dan untuk menghalau PMKS itu, kata Ika, pihaknya menyiapkan secara khusus sebanyak 80 petugas pilar-pilar sosial untuk diterjunkan pada empat titik lokasi tersebut. Nantinya, setiap hari selama Ramadhan pada tiap lokasi tersebut akan ditempatkan 20 petugas.
“Nantinya mereka (petugas) akan melakukan penghalauan terhadap PMKS dan juga melakukan sosialisasi imbauan kepada masyarakat dan pengendara agar tidak memberikan apapun pada PMKS,” ucap Ika.
Ke depan, lanjut Ika, pihaknya berharap dengan keberadaan petugas dan sosialisasi yang dilakukan, tidak satupun PMKS yang mangkal di titik perempatan lampu merah tersebut. Selain itu, masyarakat juga menjadi paham dan kalau ingin memberikan bantuan atau apapun dapat langsung ke sasaran yang tepat, seperti panti-panti sosial dan lain-lain.
“Kalau masyarakat tidak mau memberi, maka para PMKS juga akan berpikir untuk tidak meminta-minta di jalanan. Tapi pulang kampung,” tegas Ika.
Hingga saat ini, tambah Ika, pihaknya tetap rutin melakukan razia PMKS. Dari Januari hingga pertengahan Juni 2014, tercatat sudah sebanyak 700 PMKS yang dijaring yang kini menempati panti-panti sosial untuk mendapatkan pembinaan.
“Intinya, demi memberikan kenyamanan dan kekhusukan umat muslim menjalankan ibadah puasa kami akan mengintesifkan razia PMKS,” tandas Ika.