Selasa, 17 Juni 2014 Reporter: Devi Lusianawati Editor: Lopi Kasim 4566
(Foto: doc)
Jelang bulan suci Ramadhan, harga ayam potong dibeberapa pasar tradisional mengalami kenaikan. Harga ayam per ekor yang biasanya dijual Rp 25.000 per ekor naik menjadi Rp 30.000 per ekor. Demikian pula dengan daging ayam potong, yang semula dijual dengan harga Rp 18.000 per kilogram dijual dengan harga Rp 24.000 per kilogramnya.
Kepala Seksi Peternakan, Sudin Peternakan, Perikanan dan Kelautan Jakarta Utara, Renova Ida Siahaan, mengatakan, kenaikan komoditi ayam potong dan daging ayam potong di pasar tradisional disebabkan karena permintaan konsumen meningkat. Tingginya peningkatan tersebut tidak dapat dipenuhi produsen ayam. “Situasi kebutuhan daging ayam sangat tinggi, jadi tergantung permintaan pasar,” ujar Renova, Senin (16/6).
Selain itu, kata Renova, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak berwenang untuk mengendalikan kenaikan harga daging dan ayam potong. Pasalnya, di DKI Jakarta, khususnya Jakarta Utara tidak memiliki tempat produksi ayam potong sehingga tergantung pasokan daging dari luar ibu kota.
“
Bukan seperti sembako yang kenaikan harganya bisa dikendalikan oleh Pemerintah. Pasokan daging ayam potong tergantung dari luar karena di Jakarta tidak produks i,” tutur Renova.Untuk menekan harga dan membantu masyarakat, lanjut renova, pihaknya mengadakan kegiatan promosi daging ayam yang dinamakan Asuh (Aman, Sehat, Utuh dan Halal). Promosi tersebut dilaksanakan di tiga kecamatan yakni, di Kecamatan Cilincing, Pademangan, dan Penjaringan. Nantinya, warga akan mendapatkan kupon subsidi dengan harga Rp 15.000 per kilogram. Ditargetkan, sebanyak 1020 ekor ayam terjual dalam promosi tersebut. “Jadi setiap orang mendapatkan satu kupon atau Rp. 15.000 untuk satu kg daging ayam Asuh,” ucapnya.
Tuminis (55), pedagang ayam potong di Pasar Rawa Badak, Koja, mengatakan, walaupun penjualan dagingnya terbilang masih stabil, banyak diantara pelanggannya yang mengeluhkan tingginya harga daging ayam potong saat ini.
“Kalau saya masih stabil karena sudah ada pelanggan, hanya saja mereka sering sekali mengeluh dengan harga daging ayam sekarang,” kata Tuminis.