Rabu, 04 Juni 2014 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Lopi Kasim 3906
(Foto: doc)
Mendekati bulan suci Ramadhan 1435 Hijriah, Pemprov DKI Jakarta memastikan kebutuhan bahan pangan di ibu kota aman. Harga bahan pangan pun terpantau masih stabil. Masyarakat diimbau tidak khawatir akan terjadi kelangkaan yang mengakibatkan sulitnya memperoleh sembako di pasaran.
Kepala Sub Bagian Ketahanan Pangan, Biro Perekonomian DKI Jakarta, Marlina Widya Dewi, mengatakan, hingga ramadhan mendatang stok bahan pangan cukup dan aman. Terlebih, pasokan pangan ke ibu kota sifatnya fluktuatif. "Informasi yang kita kumpulkan dari Dinas Kelautan dan Dinas UMKMP stok pangan cukup dan aman," kata Dewi, sapaan akrabnya di Balaikota DKI Jakarta, Rabu (4/6).
Pihaknya, kata Dewi, mencatat belum ada kenaikan harga yang signifikan. Beberapa komoditas pangan hanya mengalami kenaikan tidak lebih dari lima persen. "Kenaikan harga pangan di ibu kota juga belum terjadi. Kenaikannya masih belum signifikan," ujarnya.
Data dari Biro Perekonomian di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) per tanggal 4 Juni, stok beras mencapai 21.450 ton. Sementara kebutuhan setiap harinya hanya sebanyak 500 ton saja. Artinya stok beras yang ada saat ini cukup hingga 12-13 hari ke depan. "Tapi bukan berarti dalam 13 hari ke depan stok-nya habis. Semuanya fluktuatif, antara pengeluaran dan pemasukan stok sejalan," ucapnya.
Kemudian, untuk stok gula pasir di distributor mencapai 13.500 ton dengan kebutuhan setiap hari sebanyak 500 ton. Selain itu di Bulog Divre Jakarta stok gula mencapai 14 ribu ton. Untuk stok daging ayam mencapai 197 ribu ton dengan kebutuhan 560 ton perhari.
Sementara untuk stok daging sapi di distributor sebanyak 50 ribu ton dengan kebutuhan 120 ton per hari. Stok daging sapi juga terdapat di PD Darma Jaya, dari data pekan lalu terdapat 954 ekor sapi dan 12.826 kilogram daging. Komoditas minyak goreng stok nya juga masih cukup yakni mencapai 45.250 ton dengan kebutuhan 380 ton. Untuk stok telor mencapai 255 ribu ton dengan kebutuhan 1.115 ton perhari.
Dikatakan Dewi, pihaknya terus memantau harga kebutuhan bahan pokok setiap tiga hari sekali di 11 pasar yang ada di Jakarta. Dari pantauan terakhir, belum ada kenaikan harga yang signifikan. Seperti beras tipe IR3 mengalami kenaikan sebesar 0,55 persen dari Rp 8.937 menjadi Rp 9.034.
Kenaikan komoditas pangan yang cukup tinggi terjadi pada telur ayam yakni mencapai 4,66 persen, dari Rp 18.104 menjadi Rp 18.948. Kemudian daging ayam kenaikannya mencapai 0,95 persen dari Rp 29.793 menjadi Rp 30.075.
Sementara beberapa komoditas justru mengalami penurunan harga. Seperti minyak goreng turun 0,82 persen dari Rp 12.269 menjadi Rp 12.169. Komoditas lain yang turun yakni cabai rawit merah dari Rp 23.857 Rp 21.630 dan cabai rawit dari Rp 19.354 Rp 18.162. Sedangkan untuk daging murni harganya cukup stabil yakni berada pada harga 94.792.