Senin, 03 Agustus 2015 Reporter: Nurito Editor: Widodo Bogiarto 3591
(Foto: Nurito)
Inspeksi mendadak (sidak) yang dilakukan Suku Dinas Perindustrian dan Energi Jakarta Timur di Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) Batavia di Jalan Pulogebang Raya dan SPBE Garis Cakra di Jalan Komarudin Sisi Timur Tol JORR dan sejumlah agen gas elpiji, berhasil menemukan sebanyak 20 tabung gas elpiji tiga kilogram yang tak laik pakai.
"Ke depan kita akan lakukan pengukuran tera ulang serta rutin mengecek agar beredarnya gas bercampur air bisa diantisipasi," kata Tuti Kurnia, Kepala Suku Dinas Perindustrian dan Energi Jakarta Timur, Senin (3/8).
Dalam sidak tersebut, petugas secara langsung melihat proses pengisian gas dari stasiun pengisian ke tabung gas. Kemudian tabung gas yang telah terisi langsung ditimbang. Dari sejumlah sampel yang diambil, tidak ditemukan adanya penyimpangan. Sidak melibatkan petugas dari Bidang Meteorologi Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan DKI.
"Kami tidak menemukan adanya penyimpanga
n. Tidak ditemukan adanya gas elpiji mengandung air. Baik di SPBE maupun agen-agen gas," ujar Tuti.Bahkan di SPBE Batavia, petugas mendapati isi gas melebihi dari takaran sebenarnya. Setiap tabung rata-rata isinya sebanyak 3,05 kilogram. Sehingga lebih 0,5 kilogram isi gas elpiji.
Namun petugas juga menemukan adanya tabung gas yang telah kadaluarsa di dua SPBE yang disidak, yakni masa berlakunya hanya sampai 2013. Kondisi tabung sudah bocor, berkarat dan catnya kusam. Tabung gas itu langsung dipinggirkan dan harus diganti karena jika dibiarkan dikhawatirkan membahayakan konsumen.
"Kami akan bersurat ke PT Pertamina agar tabung gas tak layak itu diganti semua, demi keamanan dan kenyamanan masyarakat. Sebab rata-rata setiap hari ada 10-20 tabung gas tak layak di dua SPBE tersebut," jelas Tuti.