8 Lokasi PKL Ditemukan Jajanan Mengandung Boraks

Senin, 25 Mei 2015 Reporter: Andry Editor: Erikyanri Maulana 4987

8 Lokasi PKL Ditemukan Jajanan Mengandung Boraks

(Foto: Ilustrasi)

Peredaran makanan dengan kandungan bahan berbahaya masih menjadi ancaman serius bagi warga ibu kota. Terhitung sejak Januari-Mei 2015, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) DKI Jakarta mencatat delapan lokasi Pedagang Kaki Lima (PKL) yang kedapatan menjual jajajan mengandung formalin dan boraks.

Mereka  rata-rata mendapatkan bahan makanan tersebut dari luar kota

Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan (KUMKMP) DKI Jakarta, Joko Kundaryo membenarkan hal tersebut. ‎Jajanan mengandung bahan berbahaya ini ditemukan berdasarkan hasil sidak BPOM DKI bersama dengan pihaknya sejak Januari-Mei 2015. "Selama kurun waktu itu, sedikitnya ada tujuh hingga delapan lokasi PKL seperti di kawasan Sabang, Jakarta Pusat dan Blok S, Kebayoran Baru Jakarta Selatan yang menjual makanan mengandung boraks dan formalin," ujar Joko, Senin (25/5).

Dikatakan Joko, dari delapan lokasi PKL tersebut, sedikitnya terdapat empat sampai lima pedagang yang menjual makanan berbahan formalin dan boraks. Bahan makanan berbahaya itu umumnya ditemukan di jajanan pedagang bakso, tahu dan kerupuk. "Mereka  rata-rata mendapatkan bahan makanan tersebut dari luar kota," katanya.

Ia mengungkapkan, pedagang yang menjual boraks dan formalin tersebut sejauh ini hanya diberikan sanksi sosial berupa penempelan stiker berisi ‎tulisan jika kios dagangan mereka menjual bahan makanan berbah‎aya. "Sanksi sosial ini cukup efektif membuat jera pedagang. Karena setelah kita lakukan sidak kembali, sudah tidak ada lagi pedagang yang menjual jajanan berformalin dan mengandung boraks," tuturnya.

Ditambahkan Joko, untuk bisa mengecek secara langsung kandungan makanan yang ada di jajanan para PKL, pada tahun ini pihaknya berencana membeli alat pendeteksi zat berbahaya. Sehingga, pengecekan makanan para PKL dapat dilakukan sendiri tanpa harus menunggu Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). "Kami akan beli alat pendeteksi zat berbahaya tahun ini. Satu alat diperkirakan sekitar Rp 5 juta," tandasnya.

BERITA TERKAIT
 Sidak BBPOM Di Jalan Sabang, 7 Makanan Berformalin Diamankan

7 Makanan mengandung Formalin dan Boraks Disita

Jumat, 22 Mei 2015 6266

hasil razia mie berformalin

45 Kg Mie Berformalin Disita dari Pasar Serdang

Rabu, 25 Maret 2015 5570

 Hal Ini dilakukan untuk mengantisipasi ada oknum pedagang yang menjual produk yang menggunakan baha

BPOM Temukan Makanan Berbahaya di Pasar Cibubur

Selasa, 22 Juli 2014 7036

BERITA POPULER
Pemkot Jakut Bantu Perketat Pengawasan Rusunawa Marunda

Pemkot Jakut Bantu Perketat Pengawasan Rusun Marunda

Jumat, 21 Juni 2024 468503

Dishub Gandeng Waze Luncurkan Fitur Navigasi Ganjil Genap

Dishub Gandeng Waze Luncurkan Fitur Navigasi Ganjil Genap

Kamis, 19 Oktober 2017 307237

90 Sanggar Betawi Belum Punya Badan Hukum

90 Sanggar Betawi Belum Punya Badan Hukum

Jumat, 10 Juli 2015 285052

 Libur Natal, 36.871 Pengunjung Padati TMII

TMII Dipadati Pengunjung

Jumat, 25 Desember 2015 283951

 4500 Warga Ramaikan Karnaval KBT

Karnaval KBT Dipadati Ribuan Warga

Minggu, 30 Agustus 2015 282629

Bagikan ke :
BANG JAKI +indeks
POTRET JAKARTA +indeks
VIDEO +indeks