Kamis, 09 April 2015 Reporter: Budhi Firmansyah Surapati Editor: Erikyanri Maulana 5690
(Foto: Budhi Firmansyah Surapati)
Tingginya volume sampah yang dihasilkan di Jakarta Utara, rupanya belum sebanding dengan ketersediaan Tempat Pembuangan Sampah (TPS) di wilayah itu. Alhasil, tumpukan sampah pun kerap terlihat di sejumlah lokasi.
Saat ini, Jakarta Utara hanya memiliki 95 TPS dan 14 depo sampah untuk menampung sekitar 1.340 ton sampah per hari. Karena minimnya keberadaan TPS, menyebabkan wilajan Jakarta Utara rawan akan lokasi pembuangan sampah. Saat ini saja setidaknya ada sekitar 125 lokasi rawan pembuangan sampah. Diantaranya, sepanjang Jl Cilincing Raya, Jl Plumpang Raya dan Kolong Tol Wiyoto Wiyono di wilayah Kecamatan Tanjung Priuk.
Kepala Sudin Kebersihan Jakarta Utara, Bondan Diah Ekowati mengatakan, idealnya di seluruh wilayah Jakarta Utara terdapat sebanyak 150 TPS.
"Bahkan ada Kelurahan, seperti Kelapa Gading Timur tidak memiliki TPS. Dampaknya sejumlah lokasi menjadi rawan titik pembuangan sampah," ujar Bondan, Kamis (9/4).
Kondisi demikian makin diperparah dengan ketersediaan jumlah truk pengangkut sampah yang memadai. Saat ini, dari kebutuhan 287 truk, baru sebanyak 187 yang tersedia.
Untuk mengantisipasi lokasi rawan pembuangan sampah, Bondan mengaku sudah memasang papan larangan membuang sampah dan melakukan pengawasan. Pihaknya juga terpaksa mengoptimalkan pola pengangkutan sampah dengan mengadakan dua kali pengangkutan dalam satu hari.
Ke depan, Bondan mangaku siap membeli lahan untuk dijadikan TPS. "Tapi kewenangan untuk mencari lahan bagi TPS menjadi ranah camat dan lurah. Prinsipnya, begitu ada lahan yang siap, kita beli," tandasnya.
Sementara itu, Wakil Walikota Jakarta Utara, Wahyu Haryadi mengaku sudah memerintahkan jajaran camat dan lurah untuk mencari lahan yang akan digunakan untuk TPS.
"Memang saat ini sampah masih menjadi persoalan di Jakarta Utara. Saya sudah meminta camat dan lurah mencari lahan agar bisa dibeli oleh Sudin Kebersihan dan dijadikan TPS," katanya