Rabu, 08 April 2015 Reporter: Folmer Editor: Dunih 3567
(Foto: doc)
Rencana pemugaran Pasar Blok G, Tanah Abang, Jakarta Pusat, dibatalkan Pemprov DKI. Pasar yang sudah banyak mengalami kerusakan di beberapa bagiannya itu, dinilai bukan kewenangan Pemprov DKI untuk pemugarannya. Sebab, pasar tersebut dibangun oleh pihak swasta.
"Tahu tidak kenapa berubah pikiran? Coba saya tanya, kamu bangunnya sama siapa? Sama swasta katanya. Oh Kalau sama swasta ngapain Rp 300 miliar, ngapain dibangun," ungkap Basuki Tjahaja Purnama, Gubernur DKI Jakarta di Balaikota, Rabu (8/4).
Ia mengatakan, pihaknya pernah mempertanyakan janji pengembang untuk menyediakan ekskalator serta jembatan penghubung antara Blok A dan Blok B Pasar Tanah Abang. Namun, hingga kini belum terealisasi.
"Kan kita tahu kuncinya supaya tempat (Blok G) itu ramai bagaimana? Ada jembatan (penghubung) Blok A sama Blok B. Terus dihubungkan dengan stasiun. Habis itu alasan tidak ramai ini bukan alasan gedungnya jelek dong, penghubungnya tidak ada," ujarnya.
Basuki menduga ada unsur kesengajaan tidak dibangunnya jembatan penghubung antara Blok A dan Blok B dengan Blok G agar pengelolaan gedung diserahkan ke pihak swasta.
"Memang sengaja gak mau nyambung, jembatan ditelatin, sudah tender dibatalin," ucapnya.
Oleh karena itu, Basuki menambahkan, pihaknya batal membongkar Pasar Blok G Tanah Abang. Bahkan, Pemprov DKI akan membangun jembatan yang menghubungkan Blok G dengan Blok A dan B serta jembatan langsung menuju stasiun Tanah Abang.
"Saya ingin tahu Blok G kalau sudah ada jembatan penghubung, kalau masih sepi baru dibongkar, logika kan? Kalau belum itu, ada jembatan tidak boleh dibongkar," tambahnya.