Rabu, 28 Juli 2021 Reporter: Andrew Arlyn Pattikawa Editor: Erikyanri Maulana 2178
(Foto: Andrew Arlyn Pattikawa)
Sebanyak 220 Jakpreneur perempuan mengikuti webinar UMKM Naik Kelas, Rabu (28/7). Webinar yang terselenggara atas kolaborasi Pemprov DKI Jakarta dan Australia-Indonesia Partnership for Economic Development (PROSPERA) ini
menghadirkan para pembicara yang mempunyai kompetensi di bidangnya.Hadir sebagai pembicara yakni Komite Investasi BKPM, Anggawira; Direktur Utama PT Krakatau Bandar Samudera, Akbar Djohan; Direktur Pemberdayaan Usaha Kementerian Investasi/BKPM, Anna Nurbani dan CEO Garut Kulit, Sumarni Rifemi.
Komite Investasi BKPM, Anggawira menuturkan, beberapa topik yang saat ini harus dilakukan oleh pelaku UMKM, yakni memanfaatkan 260 juta jiwa penduduk Indonesia untuk melakukan inovasi produk yang ingin dijual.
"Saat ini pola pikir para pelaku UMKM harus berubah dari penjualan offline ke online. Kita harus memanfaatkan perkembangan teknologi yang ada. Karena menurut data, dalam satu hari sebanyak 88 persen orang menggunakan gadget, jadi kita harus memanfaatkannya," ujarnya.
Sementara itu, CEO Garut Kulit, Sumarni Rifemi mengatakan, situasi pandemi saat ini sangat mempengaruhi kelangsungan UMKM. Untuk bertahan dalam situasi ini, UMKM harus melakukan pivot bisnis dari offline ke online.
"Ada empat tahap yang harus dilakukan UMKM di saat pandemi seperti ini, yaitu online meeting dengan semua klien dan pegawai, melakukan retail online, online marketing dan live selling," katanya.
Menjawab pertanyaan dari salah satu peserta Jakpreneur, Sumarni menjelaskan, UMKM harus bisa melihat peluang, terus mengembangkan model yang up to date dan terakhir membuat kemasan yang baik.
"Karena dengan kemasan yang baik akan meningkatkan nilai jual dan pembeli akan berani membayar lebih," tandasnya.