Rabu, 18 Maret 2015 Reporter: Rio Sandiputra Editor: Agustian Anas 4960
(Foto: Rio Sandiputra)
Pengamen dan pengemis marak di kawasan Perkampungan Budaya Betawi (PBB) Setu Babakan, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Kondisi ini tentu saja mengganggu kenyamanan wisatawan yang berkunjung ke salah satu destinasi wisata budaya di ibu kota tersebut.
Meski Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan telah menempatkan petugas Pengawasan dan Pengendalian Sosial (P3S), namun pengamen dan pengemis tetap saja nekat beroperasi.
Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan, Kismoyo Hadi, mengaku menerima cukup banyak pengaduan dari pengunjung yang merasa resah akibat keberadaan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS), terutama pengamen dan pengemis.
"Ada pengaduan dari pengunjung. Makanya, sejak pekan lalu, setiap Sabtu dan Minggu kita tempatkan sekitar 5-6 personel. Kita juga berkoordinasi dengan pihak keamanan pengelola PBB Setu Babakan dalam melaku
kan penjagaan PMKS," ujar Kismoyo, Rabu (18/3).Sejak dilakukan penjagaan, kata Kismoyo, pihaknya sudah berhasil menertibkan sebanyak 10 PMKS. "Ada 10 PMKS yang berhasil ditertibkan. Kebanyakan pengamen dan pengemis yang dianggap mengganggu para pengunjung," ungkapnya.