Minggu, 08 Maret 2015 Reporter: Rudi Hermawan Editor: Lopi Kasim 4030
(Foto: doc)
Hingga awal Maret 2015, sebanyak 26 kasus kebakaran terjadi di Jakarta Pusat. Terakhir, kebakaran hebat terjadi di pemukiman padat penduduk di Kebon Melati, Tanah Abang, yang menghanguskan ratusan rumah dan menyebabkan ribuan warga mengungsi. Akibat kebakaran tersebut, nilai kerugian ditaksir mencapai belasan miliar rupiah.
Kepala Seksi Operasional, Suku Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Damkar dan PB) Jakarta Pusat, Muchtar Zakaria mengatakan, sejak Januari 2015 hingga Minggu (8/3) sudah ada 26 kasus kebakaran. Rata-rata kebakaran tersebut disebabkan korsleting listrik.
"Hingga saat ini sudah ada 26 kejadian dan kerugian kira-kira mencapai 15 miliar lebih dan itu belum termasuk kebakaran di Kebon Melati," kata Muchtar, Minggu (8/3).
Sementara,
Walikota Jakarta Pusat, Mangara Pardede mengatakan, pihaknya akan meminta Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk rutin melakukan pemeriksaan terhadap instalasi listrik di rumah warga."Kami akan mendorong PLN untuk melakukan pemeriksaan secara berkala terhadap instalansi listrik yang ada di pemukiman," tuturnya.