Sabtu, 07 Maret 2015 Reporter: Devi Lusianawati Editor: Widodo Bogiarto 3770
(Foto: doc)
Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap merebaknya penyakit demam berdarah dengue (DBD). Pasalnya, jumlah kasus DBD di Jakarta Barat cenderung meningkat pada awal tahun.
Selama Januari-Februari, tercatat 88 warga Jakarta Barat terkena penyakit DBD. Puluhan warga ini tersebar di delapan wilayah kecamatan di Jakarta Barat. Kecamatan Cengkareng dan Kecamatan Kalideres menempati posisi tertinggi dengan masing-masing 24 kasus.
Berikutnya Kecamatan Kembangan sebanyak 15 kasus. Kecamatan Palmerah 8 kasus, Kebon Jeruk 6 kasus, Tambora 5 kasus, Tamansari 5 kasus dan Kecamatan Grogol Petamburan 1 kasus.
“Selain iklim, peningkatan DBD juga dipengaruhi kepadatan penduduk," kata Nurmari, Kepala Seksi Pengendalian Masalah Kesehatan Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat, Sabtu (7
/3).Nurmari mengungkapkan, beragam cara telah ditempuh untuk meminimalisir penyebaran nyamuk aedes aegypti. Salah satunya gencar melakukan sosialisasi bahaya DBD serta rutin mengadakan fogging atau pengasapan ke lingkungan pemukiman warga.
Sosialisasi bahaya DBD, menurut Nurmari, antara lain dilakukan melalui sekolah dan puskesmas dengan pemasangan leaflet. Lokasi lain yang menjadi tempat kampanye adalah ruang publik, rumah tangga, kawasan perdagangan, fasilitas olahraga, perkantoran dan pasar.
“Penyuluhan pemberantasan nyamuk demam berdarah pada tujuh tatanan dengan melibatkan Jumantik dan teman-teman lintas sektor yang ada di puskesmas,” tandas Nurmari.