Selasa, 24 Februari 2015 Reporter: Jhon Syah Putra Kaban Editor: Widodo Bogiarto 5414
(Foto: Jhon Syah Putra Kaban)
Puluhan pedagang pakaian di Pasar Rawasari, Cenpaka Putih, Jakarta Pusat, mengeluhkan maraknya pedagang kaki lima (PKL) yang menggelar dagangan di depan pasar.
Sebab maraknya PKL di luar area pasar itu mengakibatkan omzet pedagang resmi merosot. Hal ini lantaran konsumen memilih berbelanja kepada PKL karena mereka menjual dagangannya lebih murah.
"Jenis dagangan yang dijual sama, tapi PKL bisa menjual lebih murah karena tidak perlu membayar sewa kios pasar. Jelas keberadaan PKL itu membuat omzet kami turun," kata Effendi (49), salah satu pedagang Pasar Rawasari, Selasa (24
/2).Effendi yang mewakili 20 pedagang lain di Pasar Rawasari mengimbau agar instansi terkait segera menertibkan PKL yang berjualan di depan pasar. Ia juga khawatir jika dibiarkan jumlah PKL yang berjualan akan bertambah banyak.
Kepala Pasar Rawasari dan Jatirawasari, Tagor Sidabutar mengatakan, keberadaan PKL di sekitar pasar sudah beberapa kali dilaporkannya ke Pemkot Administrasi Jakarta Pusat untuk ditertibkan. Namun hingga kini belum ditindak lanjuti.
"Pedagang sudah sering mengelu, tapi kami tidak mempunyai kewenangan menertibkan PKL di luar pasar," ujar Tagor.
Menurut Tagor, di Pasar Rawasari sebenarnya ada sekitar 50 kios kosong. "Kami sedang mempertimbangkan agar PKL itu masuk ke dalam pasar dengan tidak membayar sewa selama satu bulan," terangnya.