Jumat, 20 Februari 2015 Reporter: Andry Editor: Agustian Anas 5581
(Foto: doc)
Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan (KUMKMP) DKI menyatakan tidak akan memperpanjang izin pedagang kaki lima (PKL) di lokasi sementara (loksem). Sebagai gantinya, para PKL tersebut bakal ditata dan dipindahkan ke pasar-pasar tradisional yang lokasinya berdekatan dengan loksem. Selain itu, PKL juga diberikan 1000 gerobak dan 230 etalase.
Kepala Dinas KUMKMP DKI Jakarta, Joko Kundaryo mengatakan, pihaknya tidak lagi memberikan perpanjangan izin untuk para PKL yang berjualan di lokasi sementara di lima wilayah ibu kota. Mengingat, saat ini banyak lokasi loksem yang menyalahi aturan seperti berdiri di atas saluran dan fasilitas sosial (fasos) serta fasilitas umum (fasum).
"Kita akan mendata dulu loksem di lima wilayah untuk mencocokkan dengan tata ruang yang benar. Apakah berdiri di atas saluran ataupun fasos fasum. Intinya memang sudah tak ada yang diperpanjang lagi," katanya, Jumat (20/2).
Joko mengatakan, semenjak 2012, izin loksem PKL sebenarnya sudah tidak diperpanjang lagi. Namun, karena masih banyak yang belum dihapuskan, para PKL masih diperbolehkan berjualan di loksem. Saat ini, tercatat baru sekitar 100 dari 7.918 loksem di Jakarta yang telah dihapuskan dan direlokasi ke dalam pasar.
"Sejak 2012 izin loksem sudah habis. Peraturannya memang harusnya setiap tahun diperpanjang. Tapi selama loksem tersebut belum dihapus, kami tetap perbolehkan PKL berdagang," jelasnya.
Berdasarkan data sementara, lanjut Joko, di ibu kota tercatat ada sekitar 7.583 PKL yang berjualan di loksem. Rencananya, para PKL itu secara bertahap akan ditata ulang dan dipindahkan ke dalam pasar tradisional mulai tahun ini.
"Kami bakal berikan 1.000 gerobak pada tahun ini kepada para PKL yang telah siap dipindahkan ke dalam pasar. Kalau tahun lalu hanya 200 gerobak, itupun dari dana Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan," terangnya.
Joko mengungkapkan, sebagai tahap awal, 1.000 unit gerobak itu rencananya diberikan kepada para pedagang bakso dan mie ayam yang berjualan di loksem kawasan Blok S, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. "Selain gerobak, kita juga berikan 320 unit etalase berukuran 1,5 meterX 75 cm," tukasnya.