Selasa, 07 Juli 2020 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Toni Riyanto 1742
(Foto: Mochamad Tresna Suheryanto)
Dinas Kebudayaan DKI Jakarta menyelenggarakan Pasar Ikan Explorer 2020 di Museum Bahari, Penjaringan, Jakarta Utara, mulai 7-12 Juli. Pelaksanaan kegiatan dalam rangka memperingati HUT ke-43 Museum Bahari tersebut diselenggarakan dengan penerapan protokol kesehatan COVID-19.
Kepala Dinas Kebudayaan DKI Jakarta, Iwan Henry Wardhana mengatakan, Museum Bahari memperingati HUT ke-43 dalam situasi yang tidak biasa. Pandemi COVID-19 membuat Dinas Kebudayaan melakukan adaptasi dan kreativitas untuk tetap melanjutkan aktivitas dengan memperhatikan protokol kesehatan pencegahan penularan COVID-19.
"Kondisi pandemi COVID-19 menuntut kita melahirkan sebuah ide kreasi yang orisinil dalam menjalanakan aktvitas pada hari ini agar bisa tetap sehat," ujar Iwan, saat membuka Pasar Ikan Explorer 2020, Selasa (7/7).
Iwan menjelaskan, 43 tahun Museum Bahari hadir di tengah masyarakat memberikan edukasi kepada masyarakat, khususnya dunia kebaharian nusantara yang begitu kaya dan beragam. HUT ke-43 Museum Bahari mengangkat tema "Budaya Pesisir Sebagai Harmonisasi Indonesia".
"Pasar Ikan Explorer 2020 mengajak masyarakat untuk mengenal lebih dekat ragam dan variasi budaya pesisir Indonesia," terangnya.
Menurutnya, beragam kekayaan tradisi dengan kearifan lokalnya adalah pondasi utama yang dapat menjadi kekuatan untuk mengantarkan Indonesia menjadi bangsa yang besar dan disegani.
"Kegiatan sangat tematik, banyak potensi yang bisa kita angkat dan menjadi bagian perjalanan hidup Museum Bahari. Kalau kita mengenal lebih dekat, diharapkan dapat lebih mencintai budaya dan tradisi, serta bangga turut berperan serta dalam upaya pelestariannya," ungkapnya.
Iwan menuturkan, Pasar Ikan Explorer 2020 diisi dengan berbagai rangkaian kegiatan, mulai dari diskusi penulisan sejarah kebaharian Indonesia, dialog ilmiah, ngobrol santai, sampai dengan dongeng dan workshop lukisan.
Kegiatan ini juga dimeriahkan dengan bazar berisi berbagai produk pesisir seperti batik, bermacam aksesoris, ragam panganan dan kuliner, serta aneka kriya bahari dan produk kreatif lainnya.
"Bukan hanya eksibisi atau pameran, tapi ada seminar, dialog, dongeng, demo memasak. Ini menunjukan atensi yang luar biasa dari masyarakat terutama pemerhati museum untuk ikut terlibat," bebernya.
Ia menambahkan, bagi yang berminat namun tidak bisa hadir ke lokasi tidak perlu khawatir, karena rangkaian acara akan disiarkan secara langsung atau live melalui media sosial Museum Kebaharian, Jakarta di @museumkebaharianjkt.
"Bukan hal mudah untuk sebuah museum bertahan dari tahun ke tahun dengan segala rintangan dan cobaannya. Kondisi perkembangan ilmu dan teknologi menuntut kita harus bisa mencapai perkembangan Iptek," tandasnya.