Senin, 06 Juli 2020 Reporter: Budhi Firmansyah Surapati Editor: Budhy Tristanto 3350
(Foto: Budhi Firmansyah Surapati)
Jika Anda jenuh menjalani aktivitas di rumah dan ingin meluangkan waktu keluar sambil menambah wawasan tentang budaya pesisir, tidak ada salahnya untuk melangkahkan kaki ke Museum Bahari Jakarta di Jl Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara. Mulai Selasa (7/7) hingga Minggu (12/7), Unit Pengelola (UP) Museum Kebaharian Jakarta akan menggelar kegiatan bertajuk Pasar Ikan Explorer “Budaya Pesisir sebagai Harmonisasi Indonesia”.
Acara yang digelar dalam rangka peringatan hari jadi ke-
43 Museum Bahari ini, bakal diisi dengan berbagai kegiatan mulai dari diskusi penulisan sejarah kebaharian Indonesia, dialog ilmiah, sampai dengan dongeng dan workshop lukisan.Menurut Kepala Unit Pengelola Museum Kebaharian Jakarta, Berkah Shadaya, kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi Pemprov DKI, komunitas masyarakat serta pihak swasta yang memiliki kepedulian terhadap pengembangan museum.
Apa saja acara yang bakal ditampilkan? Berkah memaparkan, pada hari pertama, Selasa (7/7), kegiatan akan diisi dengan diskusi penulisan sejarah Kebaharian Indonesia dengan pembicara Dr. Restu Gunawan (Direktur Pemanfaatan dan Pengembangan Dirjen Kebudayaan Kemendikbud RI), Letkol Laut Drs. Heri Sutrisno, M.Si (Kepala Seksi Penulisan dan Penyajian Subdisjarah Dispenal TNI AL) dan Jodhi Yuwono (Jurnalis/Musikus).
Selain itu, ada juga diskusi daring via aplikasi zoom dengan tema “Maritime as Our Life” yang menampilkan Asep Rachmat Hidayat (Ketua Program Studi Sejarah dan Peradaban Islam UIN Bandung), Murdi Primbani (Deputi Direktur III Direktorat Kerja Sama Intrakawasan dan Antarkawasan Amerika dan Eropa, Kementerian Luar Negeri RI), Toshihisa Tsunoda (CEO Endless Co.Ltd) dan Ari Sulistyo (Ahli Cagar Budaya).
"Pada hari pertama, ada juga acara ngobrol santai dengan komunitas memancing dan Putra-Putri Bahari Indonesia," ujarnya, Senin (6/7).
Selanjutnya di hari kedua, Rabu (8/7), kegiatan akan diisi dengan diskusi mengenai Arkeologi Maritim bersama Shinatria Adhityatama, arkeolog muda dengan segudang pengalaman yang pernah turut serta dalam ekspedisi penemuan kapal selam U-Boat Nazi Jerman di Laut Jawa, kapal perang HMAS Perth milik Australia di Selat Sunda, dan kapal kuno dari abad ke-13 di perairan Kepulauan Riau.
Pada hari yang sama juga ada workshop membuat rajutan dari plastik limbah laut bagi warga Kampung Akuarium. Workshop ini merupakan wujud nyata komitmen UP Musem Bahari dalam mengembangkan komunitas warga di sekitar museum.
"Dalam workshop ini kami bekerja sama dengan Yayasan Mitra Museum Jakarta, Lions Club MOVAST dan Komunitas Merajut Bogor,” paparnya.
Kemudian di hari ketiga, Kamis (9/7), akan diisi dengan demo memasak hidangan pesisir nusantara bersama Chef Jun Winanto (Electrolux Home Cook 2019). Kegiatan akan dilanjutkan dengan diskusi mengenai batik dengan berbagai corak dan motifnya di wilayah pesisir bersama Batik Tiga Puteri pada, Jumat (10/7). Diskusi ini akan dilanjutkan dengan workshop batik bersama Museum Tekstil Jakarta dan demo rias pesona pesisir bersama Meidah Cosmoteceutical.
Tidak kalah menarik, di hari Sabtu (11/07), akan digelar dongeng Pesisir Cirebon bersama Komunitas Kendi Pertula, serta Paket Tour Keliling Pelabuhan Sunda Kelapa sambil membahas sejarah awal Kota Jakarta.
Selanjutnya pada hari Minggu (12/07), kegaiatan akan ditutup dengan kegiatan workhsop lukisan Kopi Bahariku bersama Komunitas Perupa Sahabat Museum. Pada hari terakhir itu juga akan dimeriahkan acara sharing Fotografer dan videografer bersama APGINDO.
Selain diisi berbagai kegiatan seru, acara juga akan dimeriahkan bazar berisi berbagai produk pesisir seperti batik, bermacam aksesoris, ragam panganan dan kuliner, serta aneka kriya bahari dan produk kreatif lainnya.
“Jadi jangan lupa berkunjung ke Museum Bahari, tentunya tetap memperhatikan protokol kesehatan yang ada,” tukas Berkah.
Bagaimana bagi yang berminat, tapi tidak bisa hadir ke lokasi? Jangan khawatir, karena rangkaian acara akan disiarkan live melalui media sosial Museum Kebaharian Jakarta.
“Yang tidak dapat hadir bisa ikut menyaksikan melalui live IG di Instagram kami di @museumkebaharianjkt,” tandasnya.