Senin, 06 Juli 2020 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Toni Riyanto 1835
(Foto: Aldi Geri Lumban Tobing)
Dinas Kebudayaan DKI Jakarta secar rutin melakukan penyemprotan disinfektan di area museum sejak dilakukan pembukaan kembali kunjungan bagi publik saat pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Transisi.
Kepala Dinas Kebudayaan DKI Jakarta, Henry Wardhana mengatakan, museum sudah mempersiapkan diri melayani pengunjung seperti melakukan disinfeksi secara berkala dan menerapkan standar operasional prosedur protokol kesehatan dalam melayani pengunjung.
"Kegiatan ini juga dipublikasikan melalui kanal media sosial agar masyarakat merasa aman dan nyaman apabila ingin berkunjung ke museum," ujarnya, Senin (6/7).
Iwan menjelaskan, dalam periode
8-30 Juni 2020 jumlah kunjungan di 11 museum yang dikelola Dinas Kebudayaan DKI Jakarta tercatat mencapai 13.474 orang.
"Tingkat kunjungan pada bulan Juni lalu mengalami penurunan sekitar 90 persen dari jumlah kunjungan normal atau sebelum PSBB diberlakukan. Pada Januari 2020 ada 149.503 pengunjung dan di bulan Februari mencapai 131.245 orang," terangnya.
Menurutnya, penurunan tingkat kunjungan ke museum dikarenakan adanya
pembatasan pengunjung dan jam kunjungan. Selain itu, faktor psikologis masyarakat juga berpengaruh mengingat pandemi COVID-19 masih terjadi."Biasanya kebanyakan pengunjung museum adalah pelajar, sedangkan saat ini kegiatan belajar mengajar masih dilakukan dari rumah. Praktis hal ini mempengaruhi jumlah kunjungan. Kebijakan travel internasional juga berpengaruh terhadap wisata nusantara," ungkapnya.
Ia menambahkan, Dinas Kebudayaan DKI Jakarta memberikan alternatif bagi warga yang rindu ke museum namun masih enggan berkunjung secara langsung melalui wisata virtual di museum.
Tur virtual ini disajikan agar warga tetap dapat merasakan serta membuka kembali memori warga terhadap museum sebagai tempat rekreasi yang sarat edukasi dan nilai sejarah.
"Jadi selain datang langsung, warga yang ingin di rumah saja juga tetap bisa menikmati kunjungan ke museum secara virtual. Kami terus melakukan penyebaran informasi kegiatan di museum melalui kanal publikasi Dinas Kebudayaan DKI Jakarta, termasuk media sosial," tandasnya.