Jumat, 30 Januari 2015 Reporter: Budhi Firmansyah Surapati Editor: Lopi Kasim 6477
(Foto: doc)
Warga di sekitar Pulau Lancang dan Pulau Pari, Kelurahan Pulau Pari, Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan resah dengan lalu lintas kapal-kapal pembawa pasir di sekitar pulau tersebut. Warga menduga, pasir yang dibawa kapal-kapal tersebut diambil dari dasar laut di perairan sekitar Pulau Lancang dan Pulau Pari.
Keberadaan kapal-kapal yang melintas membawa pasir di sekitar kedua Pulau kerap terlihat oleh warga sejak sekitar setahun belakangan. Mereka biasa melintasi rute, sebelah barat dan utara Pulau Lancang.
Zul Kohal (35), salah seorang warga RT 02/03, Kelurahan Pari, Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan, menduga, kapal-kapal pembawa pasir tidak hanya sekedar melintas. Dikhawatirkan, sembari melintas mereka melakukan penyedotan pasir yang ada di dasar laut sekitar Pulau.
"Mereka memang tidak pernah secara khusus diam di sebuah titik. Tapi bisa saja sambil melintas menyedot dari bawah kapal," ujarnya, Jumat (30/1).
Dugaan tersebut, menurut Zul, bukan tidak berdasar. Seperti keberadaan Pasir Perawan, sebuah gundukan pasir seluas sekitar 1 hektare yang menyerupai pulau di sebelah utara Pulau Pari kini sudah tidak tampak lagi.
“Saya sudah melaporkan kasus ini kepada Bupati. Semoga cepat ditindak lanjuti, kerena kalau dibiarkan bisa merusak terumbu karang dan ekosistem bawah laut,” katanya.
Wakil Bupati Kepulauan Seribu, Budi Utomo, mengatakan sudah melakukan monitoring untuk menindak lanjuti laporan warga. Dalam monitoring yang dilakukan, pihaknya menduga ada praktek pencurian pasir yang dilakukan..
"Titik koordinatnya sudah kita tahu. Tapi untuk memastikan nanti akan kita lakukan pengecekan dasar laut," tegasnya.
Namun demikian, lanjut Budi, untuk dapat menindak harus ada bukti yang kuat. Sebab, selama ini, pihaknya baru sebatas mendapat laporan tanpa dukungan bukti yang kuat. Oleh karena itu, ia meminta aparatnya lebih ketat melakukan pengawasan. "
Selain itu kita juga meminta nelayan dan masyarakat yang melihat adanya kapal mencurigakan segera difoto. Nanti akan kita tindak lanjuti," ujarnya.Ditambahkan Budi, kesadaran untuk menjaga pasir di wilayah Kepulauan Seribu sangat penting. Sebab, dengan disedotnya pasir di sekitar pulau dapat mempengaruhi struktur tanah pulau sehingga cepat terjadi abrasi.