Jumat, 09 Januari 2015 Reporter: Folmer Editor: Erikyanri Maulana 2566
(Foto: Wahyu Ginanjar Ramadhan)
Masih belum idealnya kondisi angkutan umum di ibu kota dituding menjadi salah satu penyebab masih enggannya warga beralih dari kendaraan pribadi ke angkutan umum. Untuk itu, Pemprov DKI pun terus berupaya membangun sistem transportasi yang aman dan nyaman agar masyarakat memiliki alternatif.
”Kemarin saya rapat bersama PT Transjakarta. Saya tekankan, jumlah bus bagus yang beroperasi di ibu kota harus bertambah agar orang punya alternatif,” ujar Basuki Tjahaja Purnama, di Balaikota DKI, Jumat (9/1).
Diungkapkan Basuki, saat ini, penggunaan sarana angkutan umum di ibu kota masih kacau jika dibandingkan dengan kota-kota besar lainnya di luar negeri.
"Misalnya, kayak di Hongkong sudah 90 persen lebih pergerakan itu menggunakan transportasi umum. Di Singapura juga. Bahkan Mumbai saja, di India, sudah hampir 50 persen. Kita saja yang paling kacau, baru 20 persen lebih," katanya.
Untuk itu, Basuki mendorong para produsen bus agar dapat memproduksi armada bus dengan cepat.
”Kayak Hino baru mulai memproduksi bus berbahan bakar gas pada April mendatang. Mudah-mudahan, tahun 2016 bisa selesai semua karena rata
- rata baru mulai produksi tahun ini,” tuturnya.Ia menambahkan, pengadaan bus angkutan umum akan diadakan oleh pihak swasta sekitar 1.000 hingga 2.000 armada.
”Kita akan bayar dengan sistem rupiah perkilometer,” tandasnya.