Selasa, 23 Desember 2014 Reporter: TP Moan Simanjuntak Editor: Lopi Kasim 6958
(Foto: TP Moan Simanjuntak)
Setelah sempat tertunda selama tiga bulan, ratusan gubuk liar yang berdiri di sepanjang bantaran Kali Sekretaris, RW 03, 04, dan 05, Kelurahan Kebon Jeruk, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat akhirnya dibongkar Pemerintah Kota (Pemkot) Administrasi Jakarta Barat. Penertiban ratusan bangunan liar tersebut sebagai program normalisasi kali dan pembangunan Jl Inspeksi sepanjang bantaran kali dengan lebar 7,5 meter dan panjang dua kilometer
Lebih dari 500 personel gabungan dari Satpol PP, TNI/Polri serta satu unit eskavator dikerahkan dalam pembongkaran tersebut.
“Dengan dibongkarnya ratusan gubuk liar tersebut, maka akan memudahkan petugas untuk melakukan pengerukan kali hingga saat musim hujan dapat meminimalisir banjir,” ujar Walikota Jakarta Barat, Anas Effendi, Selasa (23/12).
Dikatakan Anas, 30 kepala keluarga (KK) dari 235 KK yang menghuni bantaran kali tersebut, telah diverifikasi dan berhak untuk menempati Rumah Susun Sewa (Rusunawa) Daan Mogot. “Sesuai ketentuan Pemprov DKI yang berhak mendapat rusun, warga yang ber-KTP dan KK DKI dan tinggal di lokasi tersebut. Tapi, warga yang tidak jelas, dan bukan warga DKI
ya tidak dapat rusun,” ucap Anas.Untuk warga lainnya yang belum mendapatkan unit rusun, lanjut Anas, terus dilakukan verifikasi oleh pihak kelurahan. Pihanya mengimbau warga yang memenuhi persyaratan segera ke kantor kelurahan untuk mendapatkan PM 1.
“Kami tidak saja hanya membongkar gubuk di pinggir kali tersebut dan tidak pilih kasih, kami juga membongkar habis tembok pembatas Binus Square dan tembok bangunan lainnya yang menjorok ke kali,” tegas Anas.
Atin (32), warga RT 01/05, Kelurahan Kebon Jeruk yang huniannya dibongkar menuturkan, dirinya memang tidak mendapat rusun. Pasalnya, ibu beranak tiga asli Tasikmalaya, Jawa Barat itu tidak memiliki KTP DKI.
“Saya hanya ngontrak. Saya juga tidak memiliki KTP DKI. Jadi untuk sementara karena hunian saya sudah dibongkar terpaksa untuk sementara tinggal di apartemen kosong yang tak jauh dari lokasi pembongkaran sembari menunggu dapat kontrakan baru,” katanya.