Senin, 05 Agustus 2019
Reporter: Rudi Hermawan
Editor: Andry
11297
(Foto: Rudi Hermawan)
Di Jakarta, siapa yang tak kenal dengan kue kembang goyang. Kue kering berbentuk kelopak bunga ini biasa disajikan saat perayaan Idul Fitri, hajatan hingga acara kumpul-kumpul masyarakat Betawi.
Meski sudah sulit ditemukan, masyarakat yang ingin merasakan kuliner tradisional ini bisa menikmati rasa kue kembang goyang buatan Elin Suciwati atau Mpok Elin di Pusat Budaya Betawi (PBB) Setu Babakan, Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Kepada beritajakarta.id, Elin mengungkapkan, kue kembang goyang dibuat dengan menggunakan tepung terigu, gula, telur dan margarin. Seluruh bahan dasar tersebut selanjutnya diaduk menggunakan mixer hingga rata dan sesuai tarakan.
"Kalau terlalu lembek atau keras akan sulit dicetak. Adonan yang sudah jadi selanjutnya digoreng sambil digoyang-goyang. Setelah adonan berwarna sampai kekuningan segera angkat dan tiriskan," ujar wanita asli Betawi yang telah diikaruniai dua anak ini, Senin (5/8).
Elin mengaku resep membuat kue kembang goyang ini didapat dari mertuanya. Dalam satu hari minimal dua hingga empat kilogram. Proses pembuatan kue ini sendiri membutuhkan waktu dua hingga tiga jam.
"Kalau kata orang, kue kembang goyang buatan saya renyah, manis dan gurih," tuturnya.
Menurut Elin, kue kembang goyang buatannya biasa dijual ke sejumlah saung kuliner di Setu Babakan seharga 15 ribu per bungkus.
"Selain di Setu Babakan, ada juga yang pesan untuk dijual di Pamulang," tandasnya.