Lezatnya Tape Uli Nyai Asqa di Setu Babakan

Senin, 29 Juli 2019 Reporter: Rudi Hermawan Editor: Andry 6225

 Lembutnya Tape Uli Nyai Asqa di Setu Babakan

(Foto: Rudi Hermawan)

Berbicara kuliner Betawi, rasanya belum lengkap jika tidak menyebutkan nama tape uli. Makanan khas yang dibuat dengan ketan ini selalu menjadi teman minum teh dan kopi masyarakat Betawi.

Setelah itu ketan dibaluri kelapa parut,

Di kota besar seperti Jakarta, pedagang tape uli makin sulit ditemukan. Walaupun demikian, warga yang rindu akan kuliner tradisional ini tidak perlu kecewa.

Di Pusat Budaya Betawi (PBB) Setu Babakan, Jagakarsa, Jakarta Selatan, makanan ringan ini masih dilestarikan wanita keturunan asli Betawi bernama Saanih (57) atau akrab disapa Nyai Asqa.

Kepada beritajakarta.id, Nyai Asqa mengungkapkan, proses membuat tape uli membutuhkan waktu yang cukup panjang. Dimulai dengan merendam beras ketan selama 11 jam. Ketan yang telah direndam selanjutnya dicuci dan ditiriskan sebelum dikukus.

"Setelah itu ketan dibaluri kelapa parut, garam dan diaduk. Habis itu dikukus lalu ditumbuk," ujarnya di kawasan PBB Setu Babakan, Senin (29/7).

Proses membuat tape ketan pun demikian. Awalnya tape dicuci kemudian direndam selama dua jam. Setelah itu ditiriskan lalu dikukus hingga matang. Tape selanjutnya ditaburi gula dan ragi yang sebelumnya sudah dihancurkan.

"Proses pembuatan tape uli bisa memakan waktu dua malam. Ini supaya tape dan uli yang dihasilkan putih bersih, lembut, gurih, kenyal dan manis. Jadi perlu kesabaran," kata Nyai Asqa.

Ia mengaku resep membuat tape uli ini didapat dari ibunya. Tape uli buatannya bisa bertahan selama satu pekan jika disimpan di dalam kulkas. Uli biasanya dihidangkan dengan dibalut daun pisang. Sementara tape dibungkus dengan plastik kecil transparan. 

"Untuk bikin 15 uli dan 20 mangkuk tape dibutuhkan tiga liter beras ketan dan tape. Harga tape uli saya jual Rp 30 ribu. Itu bisa dinikmati untuk dua orang," tuturnya 

Bagi penyuka kuliner Betawi yang ingin menjajal tape uli buatan Nyai Asqa bisa datang ke Setu Babakan. Di tempat ini, pengunjung disediakan saung untuk menikmati tape uli sambil ditemani secangkir teh atau kopi di pinggir setu.

"Saung saya buka dari pukul 10.00-17.00. Kalau Sabtu  dan Minggu dari pukul 09.00-18.00. Mau pesan bisa, tapi harus jauh hari. Minimal dua hari sebelumnya," tandasnya.

BERITA TERKAIT
 Sate Gepuk Ini Hanya Ada di Pulau Panggang

Lezatnya Sate Gepuk Khas Pulau Panggang

Rabu, 03 April 2019 3472

Nikmatnya Pecak Nila di Warung Betawi H. Ibeh

Nikmatnya Pecak Nila di Warung Betawi H Ibeh

Jumat, 28 Juni 2019 7637

ngaduk dodol beritajakarta

Nikmatnya Gabus Pucung di Lebaran Betawi

Sabtu, 13 September 2014 6346

BERITA POPULER
Pemkot Jakut Bantu Perketat Pengawasan Rusunawa Marunda

Pemkot Jakut Bantu Perketat Pengawasan Rusun Marunda

Jumat, 21 Juni 2024 468503

Dishub Gandeng Waze Luncurkan Fitur Navigasi Ganjil Genap

Dishub Gandeng Waze Luncurkan Fitur Navigasi Ganjil Genap

Kamis, 19 Oktober 2017 307238

90 Sanggar Betawi Belum Punya Badan Hukum

90 Sanggar Betawi Belum Punya Badan Hukum

Jumat, 10 Juli 2015 285052

 Libur Natal, 36.871 Pengunjung Padati TMII

TMII Dipadati Pengunjung

Jumat, 25 Desember 2015 283951

 4500 Warga Ramaikan Karnaval KBT

Karnaval KBT Dipadati Ribuan Warga

Minggu, 30 Agustus 2015 282629

Bagikan ke :
BANG JAKI +indeks
POTRET JAKARTA +indeks
VIDEO +indeks