Kamis, 18 Desember 2014 Reporter: Jhon Syah Putra Kaban Editor: Widodo Bogiarto 5505
(Foto: Jhon Syah Putra Kaban)
Penertiban 32 bangunan di Jalan Inspeksi Kali Ciliwung RT 007/005, Kelurahan Kenari, Senen, Jakarta Pusat, Kamis (18/12), berlangsung ricuh. Bahkan ada seorang warga yang berusaha menyerang petugas dengan sebilah pisau.
Beruntung sejumlah aparat TNI berhasil mengamankan seorang pria yang belum diketahui identitasnya itu. Sedangkan puluhan warga lainnya tampak menghalang-halangi petugas Satpol PP yang berupaya membongkar bangunan rumahnya. Mereka berdalih sudah menempati lahan tersebut lebih dari 50 tahun.
Camat Senen, Lola Lopita mengatakan, keberadaan puluhan bangunan itu telah melanggar trase jalan dan saluran air sehingga harus ditertibkan. Pihaknya mengaku sudah tiga kali menerbitkan surat peringatan hingga surat perintah bongkar dikeluarkan.
"Penertiban ini sejalan dengan penataan kota. Warga yang terkena penataan kota akan direlokasi ke rusunawa," kata Lola.
Lola mengaku sudah berkoordinasi dengan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Rumah Susun Wilayah I Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI untuk mencarikan lokasi tempat tinggal bagi puluhan kepala keluarga (KK) di Kelurahan Kenari yang rumahnya ditertibkan.
"Untuk memperoleh unit rusunawa tidak bisa cepat, harus antre. Apalagi banyak warga di sana yang tidak memiliki KTP DKI," ujar Lola.
Lola menjelaskan, di lokasi penertiban nantinya akan dibangun taman jalur hijau. Selain itu, jalan inspeksi ini juga bisa menjadi jalur alternatif pengendara kendaraan bermotor yang terjebak kemacetan dari arah Jalan Raden Salen menuju Jalan Pangeran Diponegoro.
Sementara itu, Aziz (35), salah satu warga yang rumah terkena penertiban mengaku, orangtuanya sudah puluhan tahun tinggal di lokasi ini. Dirinya dan puluhan warga lainnya mengaku kebingunan akan tinggal dimana pasca pembongkaran ini.
"Belum ada lokasi akan dipindah kemana kok sudah dibongkar. Apalagi sosialisasi pembongkaran baru dua bulan," cetus Aziz.
Aziz menuturkan, untuk sementara warga akan membangun tenda di sekitar lokasi penertiban sambil menunggu untuk memperoleh tempat tinggal yang layak.
"Sekarang kita akan pasang tenda dulu sampai jelas kita mau dipindah kemana. Kita juga kan punya anak sekolah, harusnya itu juga dipikirin," ungkap Aziz.