Senin, 15 Desember 2014 Reporter: Budhi Firmansyah Surapati Editor: Lopi Kasim 7209
(Foto: Budhi Firmansyah Surapati)
Dari 25 ribu jiwa jumlah penduduk Kepulauan Seribu, sebanyak 1.000 pria berprofesi sebagai nelayan dan 148 pria lain berprofesi sebagai anak buah kapal (ABK) yang rentan terinfeksi HIV/AIDS. Selain para nelayan dan ABK, juga ada 2 orang waria yang tergolong kelompok rentan terinfeksi virus tersebut.
Sedangkan untuk kelompok lain yang rawan terinfeksi seperti wanita pekerja seks (WPS), lelaki seks lelaki (LSL) dan pengguna jarum suntik (Penasun). Namun, belum ada warga yang terdeteksi mengidap HIV.
Sekretaris Komite Penanggulangan AIDS Kabupaten (KPAK) Kepulauan Seribu, H Anwar, mengakui, walaupun belum ada warga yang teridentifikasi mengidap HIV, namun satu orang wanita warga Kepulauan Seribu berumur 40 tahun teridentifikasi mengidap AIDS pada 2011 lalu.
"Sampai sekarang dia masih ditangani rutin untuk pengobatan. Setiap 3 bulan sekali ia berobat," ujarnya, Senin (15/12).
Sedangkan untuk kelompok yang berpotensi tinggi terinfeksi, kata Anwar, pihaknya gencar melakukan tindakan preventif. Di antaranya dengan metode edukasi, sosialisasi dan informasi terkait bahayanya penyakit HIV/AIDS serta penularannya.
Selain itu, guna memberikan pengetahuan tentang bahaya virus HIV/AIDS, KPAK juga sudah membentuk Tim Warga Peduli AIDS (WPA). Tim yang melibatkan Lembaga Masyarakat Kelurahan (LMK), PKK dan RT/RW, sudah dibentuk di 6 kelurahan di 2 Kecamatan se-Kabupaten Kepulauan Seribu.
"Tidak ditemukannya penderita HIV bukan berarti kami berpuas diri. Selain prev
entif, kita juga terus lakukan deteksi, sehingga bila ada yang terinfeksi bisa segera ditangani," tandasnya.