Sabtu, 06 Desember 2014 Reporter: TP Moan Simanjuntak Editor: Dunih 7353
(Foto: doc)
Penyebaran HIV/AIDS cukup mengkhawatirkan di Jakarta Barat. Tercatat, sejak Januari hingga September 2014 jumlah penderita HIV di Jakarta Barat mencapai 309. Sedangkan penderita AIDS sebanyak 736 orang. Jumlah tersebut mengalami peningkatan dalam kurun waktu yang sama dibanding tahun 2013, yaitu penderita HIV sebanyak 128 dan AIDS sebanyak 139.
Kepala Sub Bagian Komisi Pemberantasan AIDS (KPA) HIV/AIDS, Jakarta Barat, Suparjan mengakui, jumlah penderita HIV/AIDS di Jakarta Barat tahun 2014 meningkat dibanding tahun 2013.
“Peningkatan untuk kasus HIV memang tidak terlalu banyak. Tapi untuk kasus AIDS peningkatannya cukup signifikan,” ujar Suparjan, Sabtu (6/12).
Adapun banyak kasus HIV, jelas Suparjan masih didominasi penularan dari jarum suntik yang mencapai 40-68 persen. Sedangkan penularan melalui hubungan suami-istri mencapai 38-40 persen. Suparjan menambahkan, secara kasat mata penderita penyakit HIV/AIDS tidak dapat dilihat dari keadaan fisiknya. Tapi harus diperiksa melalui tes HIV dan AIDS.
“Fisik orang yang terkena HIV keadaannya sama seperti orang lain yaitu segar dan bugar, serta tidak ada keluhan apapun. Namun, bila tidak segera mendapatkan perawatan kondisi tubuh mereka cepat menurun dan akhirnya menjadi penyakit AIDS,” ucap Suparjan.
Untuk menekan angka penderita HIV/AIDS, pihaknya terus melakukan sosialisasi, baik ke sekolah-sekolah, lingkungan masyarakat dan tempat-tempat hiburan.
“Baiknya hindari tempat hiburan dan panti pijat . Bila melakukan hubungan seks hendaknya gunakan kondom,” tandasnya.