Sabtu, 12 Juli 2014 Reporter: TP Moan Simanjuntak Editor: Dunih 8499
(Foto: doc)
Program Terapi Rumatan Metadon (PTRM) di Indonesia terus berkembang. Bahkan saat ini tiga puskesmas di Jakarta Barat telah menyediakan PTRM. Ketiga puskesmas itu adalah Puskesmas Kecamatan Tambora, Cengkareng, dan Grogol Petamburan. Saat ini di tiga puskesmas tersebut, tercatat ada 224 pasien yang mengikuti PTRM.
Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat, Widyastuti mengatakan, dari delapan puskesmas memang baru tiga puskesmas yang menyediakan layanan terapi metadon.
“Saat ini jumlah pasien PTRM di Jakarta Barat yang tersebar pada tiga puskemas tersebut sebanyak 244 orang,” ujar Widyastuti, Sabtu (12/7).
Widyastuti merinci sebanyak 244 pasien itu masing-masing berada di Puskesmas Tambora sebanyak 105 pasien, Grogol Petamburan 81 pasien dan Cengkareng 58 pasien.
Menurut Widyastuti, terapi metadon yang berbentuk cairan yang penggunaannya dilakukan dengan cara diminum sesuai dosis, dipilih karena memiliki efek menyerupai morfin dan kokain, dengan masa kerja yang lebih panjang, sehingga dapat diberikan satu kali sehari.
“Jadi polanya yang diganti. Dari awalnya pengguna narkoba menggunakan jarum suntik dirubah dengan cara diminum dengan cairan metadon. Cara tersebut dilakukan untuk memutus mata rantai penularan HIV/AIDS yang ditularkan dari penggunaan jarum suntik oleh pengguna narkoba yang tidak steril,” jelasnya.
Widyastuti menambahkan, tujuan PTRM sendiri untuk mengubah perilaku dan meningkatkan kesehatan pengguna narkoba dan zat aditif, sehingga dapat hidup normal dan produktif.