Jumat, 28 November 2014 Reporter: Hendi Kusuma Editor: Lopi Kasim 22869
(Foto: doc)
Banyaknya instansi yang terlibat dalam pengelolaan kali atau sungai di ibu kota disinyalir menjadi penyebab lambatnya penanganan banjir di DKI Jakarta. Untuk itu, Pemerintah DKI Jakarta akan menyerahkan pengelolaan 13 sungai yang di ibu kota kepada Dinas Kebersihan.
"Pengelolaan sungai akan diserahkan kepada Dinas Kebersihan, saat ini kita masih menunggu serah terimanya dari instansi terkait kepada Gubernur untuk diserahkan kepada kita," ujar Mumuh Mulyana, Kepala Satuan Pelaksana UPK Badan Air dan Taman Dinas Kebersihan DKI, Jumat, (28
/11).Dikatakan Mumuh, dalam pengelolaan kali tersebut pihaknya tidak hanya mengelola sampah melainkan juga perbaikan dan perawatan sejumlah pompa air, saringan sampah otomatis hingga peninggian tanggul sungai.
"Nantinya kita tidak hanya menanggani sampah saja tapi termasuk melakukan perbaikan dan perawatan sejumlah pompa air, saringan sampah, dan peninggian tanggul," katanya.
13 sungai atau kali yang melewati Jakarta adalah Kali Mookevart yang terletak di pinggir Jalan Daan Mogot, sebagian besar melintasi daerah barat Jakarta, Kali Angke yang melintasi wilayah selatan dan barat Jakarta, Kali Pesanggrahan yang melintasi wilayah selatan dan barat Jakarta, dan Kali Grogol melintas di selatan dan barat.
Kemudian, Kali Krukut yang melintas di selatan, pusat, Kali Baru Barat di Pusat Jakarta, Kali Ciliwung melintas di selatan, timur, dan pusat, Kali Baru Timur yang melintas di pusat, selatan, dan timur. Lalu, Kali Cipinang di timur dan pusat, Kali Sunter di timur dan pusat, Kali Buaran di timur ibu kota, Kali Jati Kramat dan Kali Cakung di wilayah timur. Sungai-sungai tersebut bermuara di teluk Jakarta dan langsung menuju laut karena terhubung dengan Kanal Banjir Barat, Kanal Banjir Timur, Cengkareng Drain, dan Cakung Drain.