Selasa, 11 November 2014 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Erikyanri Maulana 6003
(Foto: doc)
Pemprov DKI Jakarta akan memberangkatkan umrah bagi 30 marbut atau penjaga masjid di ibu kota. Para marbut yang diberangkatkan umrah ini diseleksi terlebih dahulu dan diutamakan bagi yang sudah berusia lanjut.
Asisten Sekda DKI bidang Kesejahteraan Masyarakat, Bambang Sugiyono mengatakan, kebijakan pemberangkatan umrah penjaga masjid ini merupakan gagasan Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Tahun sebelumnya, marbut di Jakarta baru memperoleh gaji saja.
"Tahun lalu marbut baru digaji saja. Kalau sekarang sesuai keinginan Pak Ahok agar marbut juga diberangkatkan umrah selain diberi gaji," ujar Bambang, Selasa (11/11).
Dikatakan Bambang, seleksi terharap ribuan marbot telah dilakukan pada Kamis (6/11). Para penjaga masjid yang akan diberangkatkan ini dipilih dari sekitar 3.140 marbut yang tersebar di 3000-an masjid di Jakarta.
"Para penjaga masjid yang diprioritaskan ini yang betul-betul rajin bekerja, sudah sepuh, tidak memiliki penghasilan lain selain menjadi marbut. Serta penjaga masjid yang masjidnya kecil belum banyak tersentuh orang," ucapnya.
Tiap tahun, tambah Bambang, Pemprov DKI memberi hibah kepada Dewan Masjid Indonesia sebesar Rp 10,1 miliar. Sebagian diantaranya yakni sebesar Rp 7 miliar dialokasikan khusus untuk pembayaran gaji marbut ditambah biaya keberangkatan umrah. Adapun gaji yang dibayarkan kepada marbut masjid di Jakarta sekitar Rp 200 ribu per bulan.
Diakui Bambang, dirinya telah mendapat instruksi dari Plt Gubernur untuk memperbanyak kuota marbut masjid yang diberangkatkan umroh. Jika tahun ini ada 30 marbut yang diberangkatkan umrah, maka tahun depan jumlahnya ditambah menjadi 30-40 marbut.
"Pak Basuki bilang, semua orang yang bekerja di masjid itu pasti orang baik, makanya perlu diberi penghargaan (umrah). Tiap tahun, mungkin sekali atau dua kali, marbut diberangkatkan umrah," tandas Bambang.